Find Us On Social Media :

Aplikasi Kesehatan Berpotensi Menghemat Pemerintah Rp1 Triliun

By Rafki Fachrizal, Kamis, 15 April 2021 | 13:45 WIB

Ilustrasi Aplikasi Kesehatan

Kearney menjelaskan bahwa aplikasi kesehatan digital dapat dikembangkan dengan model komersial yang sesuai.

Empat model yang dapat memainkan peran penting dalam pasar aplikasi kesehatan adalah model direct to consumer (B2C) yang dapat menarik banyak pengguna dengan harga yang menarik, sponsor subscription (B2B) yang dapat mengkategorikan segmen tertentu untuk mendapat lebih banyak keuntungan per pelanggan, freemium yang memfasilitasi konsumen untuk menerima konsultasi gratis tetapi dikenakan biaya untuk layanan yang berdekatan, serta sponsor subscription dan freemium yang memungkinkan keuntungan untuk diambil dari segmen yang lebih premium sambil meningkatkan volume dari segmen lain.

“Sebagian besar aplikasi kesehatan di Indonesia berfokus pada model B2C, tetapi jenis ini tidak akan memberi model bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan. Untuk bertahan setelah pandemi mereda, aplikasi kesehatan perlu secara radikal mengubah model operasinya dan merancang produk serta layanan yang disesuaikan guna memenuhi kebutuhan pelanggan,” jelas Sanath Kumar Subramanyam.

Menurut Kearney, aplikasi kesehatan perlu memahami delapan kategori kelompok pelanggan, dan empat sponsor di baliknya.

Baca Juga: Pentingnya Strategi SEO untuk Pelaku Bisnis Tingkatkan Profit

Dua segmen – masyarakat kurang mampu dan tanggungan BPJS berpendapatan rendah – disponsori oleh pemerintah.

Aplikasi kesehatan dapat menjadi solusi yang menjanjikan dan inovatif untuk program perawatan kesehatan universal yang berkelanjutan.

Solusi ini berpotensi memotong belanja bulanan pemerintah sebesar Rp1 triliun untuk perawatan kesehatan dasar BPJS sebesar 10%-20%.

Hal ini akan mengurangi defisit pemerintah dari rasio kerugian medis yang tinggi dan premi yang dikumpulkan untuk menutupi pembayaran.

Pemerintah juga dapat memanfaatkan kapabilitas teknologi aplikasi ini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keuangan sistem BPJS.

Tiga segmen pendapatan rata-rata menengah ke atas – pasien berpenyakit kronis, lansia, dan masyarakat yang sadar kesehatan – adalah sponsor diri mereka sendiri karena mereka memiliki daya beli.

Aplikasi kesehatan dapat menawarkan pilihan layanan kesehatan yang lebih baik tetapi tetap terjangkau.