Find Us On Social Media :

Digitalisasi Industri dan Pemanfaatan Energi Listrik Ramah Lingkungan Atasi Dampak Perubahan Iklim

By Rafki Fachrizal, Kamis, 22 April 2021 | 14:15 WIB

Ilustrasi Digitalisasi Industri

Pada Climate Week NYC 2020 lalu, Schneider Electric secara global telah mencanangkan percepatan komitmen untuk netralitas karbon pada tahun 2040 tidak hanya dalam kegiatan operasional namun juga dalam pengembangan produk dan solusi yang netral karbon.

Komitmen Schneider Electric terhadap netralitas karbon juga dibuktikan dengan bermitra dengan Solar Impulse Foundation selama empat tahun sejak 2019 untuk mendukung misi LSM tersebut dalam mencari 1000 solusi yang bersih, efisien, serta mempercepat transisi energi yang dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan adil pada 2030 mendatang. Setidaknya delapan solusi milik Schneider Eelctric masuk dalam 1000 solusi terpilih.

Baru-baru ini, Schneider Electric merilis white paper berjudul "The Decarbonization Challenge, Part 1: Closing the Ambition to Action Gap" dan "The Decarbonization Challenge, Part 2: Getting it Done".

White paper itu membahas dan membagikan wawasan bagaimana perusahaan dapat mengubah ambisi menjadi sebuah aksi nyata dalam mitigasi perubahan iklim, langkah-langkah yang dapat dilakukan mulai dari perencanaan, implementasi hingga monitoring dan evaluasi.

Dalam white paper tersebut dijabarkan perjalanan aksi iklim dalam tiga (3) hal mendasar, serta peta jalan (roadmap) bagi perusahaan untuk mengimplementasikan aksi iklimnya.

“Schneider Electric siap menjadi mitra bagi pelaku industri dalam membangun industri masa depan yang lebih produktif, efisien dan berkelanjutan melalui solusi digital dan otomasi pengelolaan energi yang netral karbon. Kita tidak bisa lagi menunggu karena semua yang dibangun hari ini akan ada di sini selama bertahun-tahun yang akan datang. Jika kita ingin mengatasi perubahan iklim, kita harus menerapkan semua perubahan itu sekarang,” pungkas Roberto.

Baca Juga: Hampir 600 Ribu Serangan RDP Per Hari Sasar Pekerja Jarak Jauh Asia Tenggara