Menjawab tantangan para CIO sebagai cloud operator terutama dalam mengembangkan aplikasi modern, Red Hat menyediakan layanan managed cloud dengan portofolio yang terus diperluas.
Dengan pesatnya adopsi cloud computing oleh berbagai organisasi saat ini, cloud akan menjadi data center baru yang harus dikelola para CIO.
CEO Red Hat, Paul Cormier memprediksi data center di masa depan akan terdiri dari ratusan cloud yang unik. Sementara para pemimpin TI harus bertanggung jawab terhadap tool, proses, keamanan, best practice, dan sumber daya manusia dari data center tersebut. Berdasarkan observasi terhadap tren ini, Paul Cormier menyebut peran CIO di masa depan adalah sebagai cloud operator.
Baca juga: CEO Red Hat: CIO Adalah Cloud Operator, Ini yang Dibutuhkan
Managed Cloud Percepat Inovasi Baru, Kurangi Kompleksitas
Tahun 2020 memperlihatkan betapa pentingnya operasional hybrid cloud dalam skala besar bagi para CIO dan pemimpin TI. Tingkat kerumitan operasional pada lingkungan TI modern ini pun menjadi tantangan baru bagi para CIO, termasuk di lingkungan pengembangan aplikasi.
Menjawab tantangan ini, Red Hat menyiapkan layanan managed cloud berbasis Red Hat OpenShift dan Kubernetes untuk membantu perusahaan dalam membangun, menjalankan, mengelola, dan meningkatkan aplikasi cloud native di seluruh lingkungan hybrid.
Dengan memanfaatkan layanan yang sepenuhnya terkelola dan berbasis cloud ini, perusahaan-perusahaan diharapkan melahirkan inovasi-inovasi baru dengan lebih cepat, berkembang seiring demand, mengurangi kompleksitas dan biaya, dan mempercepat time-to-value.
Selain Red Hat OpenShift Dedicated, Red Hat juga menyediakan layanan managed cloud di platform milik cloud provider, seperti Red Hat OpenShift on IBM Cloud, Red Hat OpenShift Service on AWS dan Microsoft Azure Red Hat OpenShift yang semuanya tersedia secara jointly-managed dan didukung bersama-sama sebagai layanan OpenShift. Layanan-layanan itu dapat diakses sebagai penawaran konsol native cloud dari masing-masing penyedia cloud.
Tiga Layanan Baru Managed Cloud
Di ajang Red Summit 2021 lalu, Red Hat juga mengumumkan hadirnya sejumlah layanan managed cloud terbaru yang akan terintegrasi dengan Red Hat OpenShift Dedicated.
Red Hat OpenShift API Management, Red Hat OpenShift Streams for Apache Kafka dan Red Hat OpenShift Data Science ditujukan perusahaan-perusahaan yang sedang membangun, menjalankan, serta mengelola dan meningkatkan berbagai aplikasi cloud-native di seluruh lingkungan hybrid.
“Layanan-layanan ini akan terintegrasi erat dengan Red Hat OpenShift Dedicated dan membantu mengurangi kerumitan operasional pada lingkungan IT modern tanpa mengorbankan produktivitas para developer mereka, dilengkapi dengan berbagai kemampuan untuk open hybrid cloud dan berbagai layanan cloud lainnya,” kata Rully Moulany, Country Manager PT Red Hat Indonesia di Jakarta, Kamis (6/5).
Layanan cloud ini akan mengalihkan tanggung jawab dan support operasional ke Red Hat sementara pelanggan dapat merancang aplikasi generasi berikutnya dengan berfokus pada pendistribusian data dan akses yang API-driven.
Red Hat OpenShift Streams for Apache Kafka dirancang Red Hat untuk mempermudah upaya untuk membuat, menemukan, dan terhubung ke aliran data secara real-time di mana pun data itu berada.
Red Hat OpenShift Data Science menawarkan satu cara untuk merancang, melatih, dan menguji model-model Machine Learning (ML) dengan lebih cepat dan mengekspornya dalam format yang container-ready.
Red Hat OpenShift API Management mengakselerasi time to value dan mengurangi biaya operasional dalam pendistribusian aplikasi-aplikasi yang bersifat API-first dan microservices-based.