Find Us On Social Media :

Survei Ding: Orang Indonesia Merasa Memiliki Kewajiban Membantu Teman, Keluarga

By Liana Threestayanti, Selasa, 25 Mei 2021 | 16:30 WIB

Menurut survei global tentang layanan prabayar, orang Indonesia merasa memiliki kewajiban untuk membantu teman dan keluarga.

Hal itu terungkap dalam Global Prepaid Index (GPI) yang untuk pertama kalinya dipublikasikan oleh Ding, platform top-up seluler terbesar di dunia. 

Survei ini meneliti bagaimana sikap pengguna terhadap layanan prabayar, seperti telepon seluler prabayar dan tagihan utilitas prabayar. 

Di antara temuan tersebut, terungkap bahwa 93% orang Indonesia yang disurvei telah menggunakan beberapa aspek pasar prabayar, bahkan dengan persentase tertinggi di antara tujuh negara yang disurvei. 

Dari laporan tersebut terungkap bahwa orang Indonesia paling memiliki rasa tanggung jawab dalam membantu teman dan keluarganya dibandingkan dengan negara lain. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa responden Indonesia sangat memperhatikan perencanaan finansial dan merasa optimis dengan kehidupan perekonomiannya.

“Global Prepaid Index Ding telah mengungkapkan potensi pasar yang sangat besar untuk produk prabayar,” ujar Mark Roden, Founder & Chief Executive Ding. 

Mark memaparkan penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa masyarakat memanfaatkan ekonomi prabayar karena pilihan, bukan karena kebutuhan, dan pasar prabayar memikat banyak orang dari semua tingkat pendapatan mereka. "Prabayar memberikan fleksibilitas, transparansi yang lebih baik, serta kontrol keuangan yang lebih baik,” imbuhnya.

Menurut GSMA, dari total 350 juta pasar telepon seluler di Indonesia, 97% atau sekitar 340 juta koneksi seluler dibayar di muka. Selain itu, terdapat kebutuhan yang tinggi dari masyarakat Indonesia untuk mempunyai pulsa telepon dan terhubung dengan keluarganya di seluruh dunia.

Berikut ini beberapa temuan utama yang diperoleh dari responden di Indonesia.

Ding Global Prepaid Index (GPI) untuk Indonesia

Di Indonesia, 93% responden berpartisipasi dalam setidaknya satu aspek pasar prabayar dengan 48% menggunakan dua atau lebih produk prabayar.

Popularitas layanan prabayar mengungguli layanan seluler. Lebih dari setengah responden menyatakan bahwa mereka menggunakan produk prabayar lainnya, seperti tagihan utilitas prabayar, kartu hadiah, atau kartu debit prabayar.