Find Us On Social Media :

Microsoft Build 2021: Membuat Aplikasi Tanpa Coding Kini Semakin Mudah

By Wisnu Nugroho, Rabu, 26 Mei 2021 | 13:18 WIB

Charles Lamanna, VP Microsoft yang membawahi low code application platform

Microsoft Build 2021 resmi digelar. Build sendiri adalah ajang tahunan Microsoft yang ditujukan bagi software developer, dan menjadi menjadi ajang Microsoft menunjukkan teknologi terbaru yang membantu developer membuat aplikasi yang lebih canggih.

Ada banyak teknologi dan fitur terbaru yang ditunjukkan Microsoft di Build 2021 ini. Mulai dari Microsoft Teams Toolkit untuk memudahkan developer membangun apps di Teams, sampai aplikasi Azure berbasis Kubernetes yang bisa digunakan di multi environment.

Namun sejalan dengan misi Microsoft bahwa setiap orang bisa menjadi developer, Build kali ini juga menyentuh PowerApps. Sekadar informasi, Microsoft PowerApps adalah aplikasi low-code platform yang memungkinkan kita membuat sebuah aplikasi tanpa (atau minim) coding. Dengan PowerApps, pembuatan aplikasi tidak lagi bergantung pada developer. PowerApps memungkinkan setiap orang bisa membuat aplikasi.

Kemudahan itu akan semakin terasa setelah Microsoft mengintegrasikan GPT-3 ke dalam PowerApps. GPT-3 ini sendiri adalah teknologi Artificial Intelligence yang memiliki kemampuan “berpikir” berformat teks. Dalam konteks PowerApps, GPT-3 dapat menerjemahkan teks standar menjadi bahasa coding yang dimengerti komputer.

Dalam demonya, ditunjukkan bagaimana pengguna PowerApps mengetikkan “Show me Customers from U.S whose subscription is expired”. Berkat teknologi GPT-3, PowerApps bisa menerjemahkan bahasa “awam” tersebut menjadi barisan coding:

“Filter(‘Customer’, ‘Address 1: Country/Region’=”US” and ‘Subscription’=”Expired”)

Setelah itu, pengguna tinggal copy/paste kode tersebut ke dalam aplikasinya. Dengan kata lain, teknologi GPT-3 membuat PowerApps bisa menerjemahkan maksud pengguna menjadi kode yang sesuai.

Potensi Besar Low-Code Platform

Microsoft sendiri menekankan, pengguna tetap harus memahami pemahaman atas logic dari aplikasi yang mereka buat. “Fitur ini didesain untuk memudahkan pengguna memilih formulasi yang tepat untuk mendapatkan hasil yang diinginkan,” ungkap Microsoft dalam rilisnya. 

Manfaat fitur ini lebih untuk membuka kemungkinan membangun aplikasi yang lebih kompleks. Manfaat lainnya adalah semakin mudah mengajarkan lebih banyak orang dalam menggunakan Microsoft PowerApps.

Penggunaan kalimat natural ke dalam aplikasi sebenarnya bukan hal yang baru. Di Google Analytics, misalnya, Anda bisa mencari jumlah Sessions atau Pageview cukup dengan mengetikkan kalimat “biasa”. Namun pemanfaatan GPT-3 di PowerApps secara teori menawarkan potensi yang luas. Pasalnya, GPT-3 adalah natural language tools paling canggih saat ini. Percobaan New York Post menunjukkan, GPT-3 dapat membuat puisi yang sulit dibedakan dengan buatan manusia. 

Bicara low-code platform sendiri, potensi ke depan memang luar biasa. Gartner memprediksi, lebih dari 50% perusahaan kelas menengah dan enterprise akan menggunakan no-code atau low-code platform pada tahun 2023. Apalagi di era pandemi seperti saat ini, ketika kebutuhan akan aplikasi digital semakin besar sementara ketersediaan SDM programmer belum mencukupi.

Dengan memanfaatkan GPT-3, Microsoft berharap PowerApps memiliki keuntungan kompetitif dibanding pesaingnya.

Jika Anda ingin belajar membuat aplikasi dengan coding dengan PowerApps, silahkan simak video di bawah ini.