Find Us On Social Media :

Akselerasi Transformasi Digital, Diamond Group Bertumbuh di Tengah Pandemi

By Yussy Maulia, Jumat, 28 Mei 2021 | 09:00 WIB

Ilustrasi transformasi digital yang mulai diterapkan banyak industri saat ini.

Saat ini, transformasi digital telah menjadi bagian penting bagi pelaku industri di Indonesia. Tak terkecuali industri penyedia barang konsumen atau fast-moving consumer goods (FMCG).

Pertumbuhan bisnis dan era industri 4.0 menjadikan proses supply chain, manajemen bisnis, hingga sumber daya manusia (SDM) di sektor FMCG lebih dinamis. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus dapat merespons dengan fleksibel dan adaptif agar tidak ketinggalan.

Penerapan teknologi digital menjadi sebuah kebutuhan untuk beradaptasi dan menunjang pertumbuhan bisnis yang pesat tersebut.

Hal itulah yang dilakukan oleh PT Diamond Food Indonesia atau yang dikenal sebagai Diamond Group. Sebagai informasi, perusahaan yang bergerak di industri FMCG, khususnya produksi makanan dan minuman ini, telah memulai bisnis operasionalnya sejak 1974.

Baca Juga: NetInsight, Solusi Analytics dan Assurance Berbasis Kecerdasan Buatan

Pada 2015, Diamond Group memulai transformasi digitalnya. Namun, aplikasi hingga infrastruktur jaringan pada saat itu masih dibuat cukup mendasar.

Akibatnya, proses digitalisasi tidak mampu mengakomodasi pertumbuhan bisnis yang cepat. Sementara, Diamond Group harus memproses puluhan ribuan order per hari

Tak hanya itu, Diamond Group juga memproduksi dan mendistribusikan ribuan produk dan menghadirkan layanan bussiness to business (B2B) kepada ribuan pelanggannya. Jaringan distribusinya pun tersebar luas di hampir seluruh provinsi di Indonesia.

Teknologi yang tidak mampu mengakomodasi kebutuhan operasional bisnis akan berdampak pada throughput dan capacity management yang tidak terkelola dengan baik.

Baca Juga: Microsoft Build 2021: Membuat Aplikasi Tanpa Coding Kini Semakin Mudah

User experience pun tidak merata di semua titik, trafik melalui jaringan tidak optimal, dan downtime kerap terjadi.

Bagi Diamond Group, hambatan seperti downtime dengan durasi satu jam saja dapat menyebabkan kerugian perusahaan yang sangat besar.

Ini karena saat downtime terjadi, proses administrasi, produksi, distribusi, hingga pengendalian mutu serta produk dan layanan secara otomatis akan terhenti.

Akhirnya, pada 2019, Diamond Group memutuskan untuk merombak infrastruktur Informasi dan Teknologi (IT) yang lama serta membangun infrastruktur baru yang mudah dikelola, andal, dan mendukung keberlanjutan bisnis.

Baca Juga: Intelligent Edge Temukan Momentum di 2021, Empat Hal Ini Penyebabnya

Pembaruan infrastruktur tersebut tak lepas dari dukungan Aruba sebagai penyedia jaringan yang andal dan terpercaya. Teknologi yang ditawarkan Aruba telah terintegrasi sehingga dapat mendukung aplikasi atau software canggih.

President Director PT Diamond Food Indonesia Norman Chen mengatakan, jaringan Aruba telah membantu Diamond Group dalam memahami kendala di lapangan, cepat dalam mengikuti perkembangan pasar, serta mengakselerasi proses bisnis keseluruhan.

“Aruba telah menjadi mitra terpercaya kami dalam menyediakan solusi jaringan yang andal untuk mendukung visi kami ke depan sebagai digital company berkelas dunia di industri consumer goods,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/5/2021).

Pertahankan bisnis di tengah pandemi

Keputusan Diamonds Group mendorong percepatan transformasi digital dengan menggandeng Aruba sebagai bagian terintegrasi dari Infrastruktur IT juga menjadi salah satu kunci bertahan di tengah pandemi.

Baca Juga: Ditingkatkan, Aruba ESP Kini Dibekali Keamanan dari Edge Hingga Cloud

Pada 2020, Diamond Group pun berhasil memulai perjalanan baru sebagai perusahaan terbuka melalui penjualan sebagian saham perusahaan kepada publik (go public).

“Transformasi digital yang telah kami gelar secara strategis sejak 2019 lalu menjadi Kunci dari keberhasilan kami untuk mampu terus tumbuh dan berkembang meski di tengah situasi global yang sulit dan Aruba dengan solusi jaringannya yang andal menjadi salah satu enabler-nya,” kata Norman.

Layanan aplikasi untuk semua ekosistem

Teknologi jaringan Aruba mampu membangun lanskap infrastruktur yang menjawab tantangan pertumbuhan layanan aplikasi yang dibutuhkan oleh semua ekosistem di Diamond Group. Sebut saja customermanagementemployee, dan supplier.

Oleh karenanya, menurut Chief Information Officer (CIO) Diamond Group Joanito Iwan, pemilihan Aruba sebagai penyedia solusi jaringan di Diamond Group merupakan keputusan kritikal.

“Aruba juga mampu mendukung business process management dan master data yang merupakan DNA (dari) sistem yang menjadi faktor penentu keberhasilan atau kegagalan sebuah sistem,” kata Joanito Iwan.

Baca Juga: Gandeng Enam Universitas, Aruba Gelar Aruba Academy di Indonesia

Sebagai informasi, solusi jaringan dari Aruba terdiri dari Network Switches dan ClearPass Security. Kedua jaringan tersebut memudahkan lalu lintas komunikasi data antar ekosistem Diamond Group secara aman dan terkontrol dengan baik.

Dengan visibilitas, kontrol, dan jaringan otomatis yang komprehensif terhadap infrastruktur IT Diamond Group, penyediaan jaringan Aruba berdampak positif terhadap kinerja dan produktivitas ekosistem bisnis yang berjalan.

Pihak manajemen pun dapat mengakses data-data di lapangan yang terkoneksi oleh Internet of Things (IoT). Misalnya saja memeriksa kinerja dan operasional tim di lapangan, memonitor aktivitas di kantor cabang, serta melihat data dan kondisi perlengkapan Diamond Group yang ada di lokasi konsumen.

Dari segi internal, solusi IoT yang dihadirkan oleh Aruba juga dapat memperlancar komunikasi bisnis antar manajemen dan karyawan, mengakselerasi analisis bisnis yang akurat, serta melakukan keputusan bisnis yang cepat dan tepat.

Baca Juga: Aruba Dukung Modernisasi Jaringan di Pentagon dengan Arsitektur ESP

Menurut Joanito Iwan, untuk memenuhi semua kegiatan operasional perusahaan tersebut membutuhkan penyedia teknologi yang terbukti kredibilitasnya dan mampu menghadirkan infrastruktur berjangka panjang.

Aruba memenuhi kriteria kami ketika melakukan pertimbangan business continuity,” ungkap Joanito Iwan.

Joanito menambahkan, keandalan teknologi Aruba juga telah dibuktikan melalui tercapainya key performance indicator (KPI) untuk batas toleransi tidak lebih dari 18 jam downtime dalam setahun. Durasi tersebut sudah termasuk waktu yang direncanakan untuk kebutuhan pemeliharaan (maintenance) dan lain-lain.

Penerapan teknologi jaringan Aruba juga telah menjadikan user experience Diamond Group merata, baik di kantor pusat maupun di kantor cabang.

Baca Juga: Berbekal AI, Aruba ESP Hadirkan

Mengoptimalkan kompetensi SDM

Selain itu, solusi jaringan Aruba yang andal mampu mendukung implementasi proses robotik yang berdampak pada optimalisasi kompetensi SDM di Diamond Group.

Sebagai contoh, dengan penerapan proses robotik, SDM yang dulu berperan sebagai telesales kini dapat dikembangkan kompetensinya di divisi baru yang lebih prospektif berkat penerapan software robotic (RPA).

Norman Chen menilai, keandalan teknologi jaringan Aruba sebagai tulang belakang infrastruktur IT telah berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan Diamonds Group.

“Sebagai perusahaan terbuka, ini menjadi investasi yang dapat kami pertanggungjawabkan kepada stakeholders, sebab secara nyata berpengaruh signifikan terhadap kinerja dan reputasi perseroan,” tambah Norman.

Baca Juga: Aruba Hadirkan Portofolio Switch End-to-End Pertama di Industri

Menurut Norman, di era yang serba terhubung dengan situasi yang sangat kompetitif seperti saat ini, setiap perusahaan harus mampu menguasai teknologi digital untuk mempercepat analisis pasar, inovasi produk dan layanan, serta keputusan bisnis yang cepat dan tepat.

Oleh karenanya, ia berharap dapat memanfaatkan lebih banyak lagi solusi yang dikembangkan oleh Aruba untuk mendukung visi yang lebih besar dan menjadikan Diamond Group sebagai perusahaan digital terdepan dengan inovasi layanan yang unggul.

“Kami berkomitmen untuk terus mengadopsi teknologi-teknologi terdepan dan bermitra dengan brand bereputasi seperti Aruba untuk menguatkan posisi kami sebagai pemenang di market,” ungkap Norman.