Find Us On Social Media :

Manfaatkan AI & IoT, Jejak.in Ajak Masyarakat Kurangi Jejak Karbon

By Liana Threestayanti, Senin, 7 Juni 2021 | 21:30 WIB

Sensor IoT di area konservasi Laskar Taman Nasional Mangrove Park Bontang (Kalimantan Timur).

Menyediakan solusi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT), startup Jejak.in mendorong demokratisasi carbon offset.

Inisiatif itu dilakukan "Partner for Social Impact 2020" dari Microsoft ini karena tingginya masalah perubahan iklim dunia, termasuk Indonesian sehingga membutuhkan aksi nyata bersama untuk menyelesaikannya.   

“Indonesia, dengan sekitar 120 juta hektar lahan hutannya, berpotensi menghasilkan 28 miliar ton kredit karbon per tahun. Ini menjadi kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin di bidang ekonomi hijau yang berkelanjutan,“ ujar Arfan Arlanda, CEO dan pendiri Jejak.in. 

Menurut Arfan, Jejak.in memanfaatkan peluang berkolaborasi positif melalui teknologi dan mengajak siapa saja, baik perorangan maupun organisasi dan perusahaan, untuk terlibat dalam upaya carbon offset. "Partisipasi ini dapat dilakukan sesederhana dengan menghitung jumlah jejak karbon yang kita hasilkan dari aktivitas sehari-hari, dan mengimbanginya dengan mengadopsi pohon serta kredit karbon. Di Jejak.in, kami menghadirkan kalkulator karbon dan carbon offset marketplace untuk memungkinkan partisipasi tersebut dari mana saja dan kapan saja. Yang setiap orang butuhkan hanyalah device,” lanjut Arfan.

Kemitraan dengan MRT Jakarta, Gojek, dan One Tree Planted

Didukung platform cloud  Microsoft Azure, Jejak.in berkolaborasi dengan sejumlah organisasi, seperti MRT Jakarta, Gojek, dan One Tree Planted, untuk mempermudah masyarakat dalam berpartisipasi untuk pengimbangan karbon atau carbon offset melalui solusi berbasis teknologi. 

Jejak.in bekerja sama dengan MRT Jakarta (MRT-J) melalui penambahan kalkulator karbon ke dalam aplikasi MRT-J mobile. Fitur ini memungkinkan pengguna MRT-J untuk menghitung jejak karbon yang mereka hasilkan dari setiap perjalanan antarstasiun bersama MRT-J. 

Fitur ini juga dapat memberikan perkiraan terkait berapa banyak kredit karbon yang pengguna butuhkan untuk mengimbangi emisi karbon yang telah dihasilkan. Pengimbangan dapat dilakukan pengguna MRT-J dengan melakukan donasi ke berbagai kampanye penanaman pohon yang dilakukan oleh mitra Jejak.in. 

Dengan kisaran 80.000 penumpang setiap harinya, MRT-J akan berhasil mengurangi 8.296 metrik ton karbon per hari.

Jejak.in juga bekerja sama dengan Gojek dengan meluncurkan fitur GoGreener Carbon Offset pada September 2020 lalu.

Fitur ini membantu pengguna Gojek menghitung jejak karbon dari penggunaan layanan Gojek. Setelah itu, pengguna Gojek dapat mengimbangi jejak karbon tersebut dengan menanam atau mengadopsi pohon di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk (Jakarta), Konservasi Mangrove Pesisir Bedono (Demak, Jawa Tengah), dan Konservasi Laskar Taman Nasional Mangrove Park Bontang (Kalimantan Timur). Setiap pohon yang ditanam atau diadopsi akan dipantau dan dilaporkan pertumbuhannya oleh LindungiHutan sebagai mitra konservasi fitur ini. 

Pada tahap awal, kerja sama ini sukses menghasilkan 723 kg pengimbangan karbon yang setara dengan menyelamatkan 23,35 m2 wilayah di Kutub Utara. Jumlah ini terus bertambah pada tahap berikutnya.