Find Us On Social Media :

Manfaatkan AI & IoT, Jejak.in Ajak Masyarakat Kurangi Jejak Karbon

By Liana Threestayanti, Senin, 7 Juni 2021 | 21:30 WIB

Sensor IoT di area konservasi Laskar Taman Nasional Mangrove Park Bontang (Kalimantan Timur).

Sementara itu, bersama organisasi nonprofit One Tree Planted, Jejak.in membantu memantau program reforestasi 10 juta pohon di sejumlah area Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, dengan luas area pemantauan hingga 18.400 hektar. Menggunakan satelit resolusi tinggi, pemantauan dilakukan secara konsisten selama lima tahun, sehingga pada akhir tahun kelima nanti, kita dapat melihat dampak nyata pengimbangan karbon yang dihasilkan.

Dukungan Teknologi bagi Organisasi dan Masyarakat

Untuk memberikan layanan yang mumpuni bagi seluruh mitra dan masyarakat yang ingin mengambil bagian dalam pelestarian lingkungan, Jejak.in menggunakan platform cloud Microsoft Azure sebagai back end dari seluruh solusi teknologi yang ada. Melalui Microsoft Azure, Jejak.in juga dapat mengirimkan informasi terkait status pengimbangan karbon terkini kepada pembuat kebijakan pemerintahan, sehingga seluruh anggota masyarakat dapat bahu membahu, bekerja bersama sebagai sebuah tim.

“Kami membutuhkan platform cloud yang memungkinkan kami meningkatkan metode penghitungan jejak karbon dengan cepat dari berbagai kegiatan yang dilakukan banyak orang, misalnya mobilisasi dengan transportasi. Platform tersebut harus cukup kuat untuk menerima data dari berbagai titik pengumpulan data, seperti melalui telepon genggam, drone, sensor IoT, Light Detection And Ranging (LiDAR), termasuk data satelit untuk mengumpulkan dan menganalisis data ekologis. Sejauh ini, Microsoft Azure mampu memenuhi seluruh kebutuhan tersebut, sehingga kami dapat menerima banyak partisipasi dalam upaya menjaga kelestarian bumi," jelas Arfan. 

Upaya ini sejalan dengan komitmen Microsoft yang berfokus pada pengurangan krisis iklim. Seperti yang diumumkan oleh CEO Microsoft Satya Nadella dan CFO Microsoft Amy Hood pada Januari lalu, Microsoft berkomitmen untuk menjadi perusahaan negatif karbon pada tahun 2030 – yang berarti pada tahun tersebut, Microsoft akan menghapus lebih banyak karbon daripada yang perusahaan keluarkan. Selain itu, pada tahun 2050, Microsoft juga berkomitmen untuk menghapus semua karbon yang dikeluarkan Microsoft secara langsung melalui penggunaan listrik dari lingkungan.

 “Kami bangga dapat mendukung Jejak.in dan berpartisipasi mengurangi jejak karbon. Kami harap semakin banyak pihak akan ikut serta dalam berbagai insiatif untuk menjaga lingkungan hidup di Indonesia yang lebih sehat. Mari mengambil tindakan positif bagi perlindungan alam dan bumi,” ujar Linda Dwiyanti, Chief Partnership Officer, Microsoft Indonesia.