Find Us On Social Media :

Drone Mampu Atasi Masalah Pencurian Minyak di Wilayah Operasi Migas

By Rafki Fachrizal, Jumat, 18 Juni 2021 | 12:00 WIB

Ilustrasi Teknologi Drone Mengawasi WIlayah Operasi Migas.

Sudah sejak lama produksi dan transportasi minyak mentah di Indonesia mengalami beberapa permasalahan terkait keamanan. Yang paling terkenal, adalah pencurian.

Pencurian minyak mentah ini biasanya dilakukan dengan modus illegal tapping. Illegal tapping adalah pencurian minyak dengan modus membocorkan pipa/selang yang aktif dengan mengalirkan minyak hasil produksi dan menyambungkan ke pipa yang telah disiapkan oleh pelaku pencurian.

Setelah menampung minyak dalam jumlah tertentu, para pelaku akan membiarkan pipa tersebut tanpa menambal lubang yang dibuat.

Lubang tersebut nantinya akan menyebabkan minyak mentah terus mengalir sehingga mengakibatkan kerugian yang besar serta mencemari lingkungan.

Usaha yang dilakukan oleh perusahaan migas dalam mencegah pencurian minyak yaitu dengan menggunakan tenaga pengamanan yang melakukan patroli 24 jam. Selain itu, perusahaan migas juga bekerja sama dengan aparat keamanan.

Namun sayangnya, jaringan pipa yang sangat panjang dan hanya bisa diakses di beberapa bagian saja, membuat pelaku pencurian memanfaatkan area-area yang sulit dijangkau untuk melakukan aksinya.

Tidak hanya kendala akses, potensi-potensi bahaya acapkali datang dari para pelaku pencurian minyak itu sendiri.

Saat ini, solusi yang terbukti dapat membantu kegiatan pengawasan jaringan pipa ini adalah dengan memanfaatkan teknologi drone.

Drone memiliki kemampuan menjangkau area yang sebelumnya sulit atau bahkan tidak mungkin diakses dengan metode konvensional.

“Tentunya hal ini sangat membantu perusahaan untuk mengumpulkan informasi yang lebih akurat mengenai lokasi di mana terjadinya pencurian minyak,” kata Michael Wishnu Wardana (CEO Terra Drone Indonesia).

“Sehingga setelah diketahuinya lokasi dari hasil pantauan drone sebagai bukti yang kuat, perusahaan migas dapat meminta bantuan aparat keamanan untuk melakukan penindakan,” tambah Michael.

Selain kemampuan menjangkau area yang luas, beberapa kelebihan dari penggunaan drone untuk aktivitas pengawasan di operasi migas antara lain:

  1. Meningkatkan keamanan para pekerja: pekerja tidak perlu berada di daerah tertentu untuk melakukan pengawasan aset yang rentan akan terjadinya tindak kejahatan.
  2. Waktu pekerjaan lebih cepat: drone dapat digunakan untuk berpindah tempat dari satu titik ke titik lainnya dalam waktu yang cepat.
  3. Drone mudah dioperasikan: Drone dapat dioperasikan oleh 2 orang dalam waktu yang singkat. Selain itu, perusahaan juga dapat melatih pekerja untuk mengoperasikannya.
  4. Meningkatkan komunikasi: Data hasil drone nantinya akan berada di satu platform yang dapat diakses pekerja secara bersamaan, sehingga tidak ada kesalahan komunikasi dan dapat mempercepat suatu keputusan.

Lebih lanjut, salah satu perusahaan migas yang telah merasakan manfaat dari penggunaan drone untuk pengawasan di area operasinya ialah PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).