Find Us On Social Media :

Accelerating Asia Siap Tingkatkan Investasi ke Startup di Jaringannya

By Rafki Fachrizal, Senin, 21 Juni 2021 | 11:45 WIB

Ilustrasi Startup

Perusahaan modal ventura (venture capital/VC) dan akselerator startup Accelerating Asia, mengumumkan bahwa perusahaan siap melakukan penambahan jumlah investasi untuk startup yang bergabung di jaringannya.

Startup yang bergabung dengan Accelerating Asia kini dapat menerima pendanaan hingga USD250.000 (setara Rp3,5 miliar), naik dari USD 150.000 (setara Rp2,1 miliar) pada periode sebelumnya.

Sejak 2019, VC ini telah berhasil mempercepat pertumbuhan 36 startup pra-seri A unggulan di negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat seperti Indonesia, Singapura, Bangladesh, Vietnam dan India.

Hingga kini, portofolio startup Accelerating Asia telah berhasil mengumpulkan US$27 juta secara kolektif dan 65% di antaranya diperoleh setelah bergabung dengan jaringan Accelerating Asia.

“Kami sangat senang melihat traksi yang terbentuk, hasil dan pertumbuhan portofolio startup kami sejauh ini. Dengan meningkatnya minat investor yang mereka terima, ini menjadi penanda awal bahwa model pendanaan akselerasi kami berhasil,” ujar Amra Naidoo, General Partner dan Co-founder Accelerating Asia.

“Oleh karena itu, kami memutuskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan jumlah investasi dan menaruh kepercayaan lebih besar pada startup yang mengikuti program kami,’’ tambah Naidoo.

Di tahun 2021, Accelerating Asia menyambut 11 startup baru ke dalam portofolio perusahaan dan menyuntikkan pendanaan tambahan (follow-on funding) pada perusahaan-perusahaan di dalam portofolio, termasuk perusahaan asal India ProjectPro dan startup agritech/fintech iFarmer dan Numu.

Sejak bergabung dengan Accelerating Asia pada September 2020 silam, pendapatan bulanan ProjectPro, iFarmer dan Numu mengalami peningkatan yang signifikan.Baru-baru ini, mereka juga mencapai kesepakatan dengan Unilever dan Lola MullenLowe.

Pendanaan bertahap (bridge round) Numu senilai lebih dari US$300.000 juga telah dipenuhi melalui investasi dari Accelerating Asia, HH Investments dan Endeavour Ventures, yang akan digunakan untuk menarik SDM dalam rangka persiapan Seri A di tahun 2021.

“Numu, iFarmer dan ProjectPro masing-masing memiliki founder dan traksi pasar yang kuat di tahap awal. Kami bekerja sama dengan setiap startup dalam perencanaan strategi produk, penggalangan dana, dan memonitor pertumbuhan mereka selama dan setelah program 100 hari selesai. Potensi pertumbuhan dan ekspansi berkelanjutan mereka dibuktikan dengan kemampuan mereka mengumpulkan modal dari investor-investor terkemuka yang dikenalkan melalui Accelerating Asia,” jelas Craig Bristol Dixo, Co-founder dan General Partner Accelerating Asia.

Dari seluruh portofolio, para startup yang menyelesaikan program akselerator unggulan pada tahun 2019 dan 2020 telah berhasil meningkatkan pendapatan bulanan mereka hingga tiga kali lipat, dari US$ 9.000 di awal program Accelerating Asia menjadi USD 27.000 di tahun 2021.

Startup solusi telematika armada asal Tanah Air, TransTRACK.ID, adalah salah satu startup lulusan cohort 4 yang tergabung di dalam jaringan Accelerating Asia, dan berhasil membuahkan hasil mengesankan.

TransTRACK.ID berada di jalur yang tepat dengan berhasil meraup pangsa pasar dan mendapatkan traksi dari para investor serta berhasil menutup pendanaan bulan ini.