Meluncurkan layanan integrasi Instagram Messaging API lewat solusinya, Qiscus memungkinkan pengguna mengakses Direct Message (DM) Instagram dan berbagai platform messaging lainnya melalui satu dashboard saja.
Peluncuran ini diumumkan Qiscus seiring telah dirilisnya fase satu Instagram Messaging API secara global oleh Facebook.
Instagram menjadi salah satu media sosial yang berkembang pesat, baik dari sisi jumlah unduhan, jumlah total pengguna, hingga pengguna aktif bulanan. Laporan Sprout Social yang dirilis pada awal tahun ini, Instagram mencatatkan jumlah pengguna 1 miliar lebih di tahun 2020. Instagram juga menjadi salah satu dari 5 aplikasi teratas dengan jumlah pengunduh terbanyak di dunia tahun 2020, baik di Apps Store maupun Play Store.
Aktivitas pengguna Instagram juga tergolong sangat aktif. Menurut data eMarketer, rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna Instagram setiap harinya mencapai 28 menit. Lebih lanjut, Business of Apps menyebutkan Instagram Stories, salah satu fitur paling populer Instagram, karena mampu mendulang 500 juta pengguna aktif setiap harinya.
Instagram juga menjadi salah satu media sosial favorit masyarakat Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Hal ini terbukti dengan berhasilnya Indonesia menduduki peringkat ke-4 pengguna Instagram terbanyak di dunia. Lebih rinci, menukil Statista, per April 2021 terdapat sekitar 88 juta pengguna Instagram di Indonesia. Bahkan sebuah riset yang dirilis tahun 2017 lalu menyebutkan Indonesia menjadi pasar terbesar Instagram untuk kawasan Asia Pasifik.
Berbagai fitur pendukung bisnis yang disediakan Instagram juga telah memperluas fungsinya sebagai media pemasaran. Hal ini mendorong banyak bisnis ikut menunjukkan kehadiran brand-nya di platform tersebut. Hasilnya, saat ini Instagram juga menjadi salah satu channel marketing yang penting bagi bisnis, serta tempat bagi konsumen mencari tahu brand yang mereka sukai.
Per tahun ini, Instagram menyebutkan terdapat lebih dari 200 juta akun bisnis terdaftar di kanalnya. Dari sisi respon pengguna individu, anak perusahaan Facebook ini mengklaim 90% dari penggunanya setidaknya mengikuti satu akun bisnis lewat Instagram mereka.
Qiscus menyebutkan bahwa Instagram merupakan medium untuk terkoneksi dengan brand secara lebih fleksibel. Selain jenis konten berupa foto dan video yang cenderung lebih interaktif, Instagram memberikan kesempatan bagi konsumen untuk mengakses langsung brand yang mereka sukai lewat berbagai fitur. Beberapa di antaranya adalah komentar dan mention pada konten foto dan video, mention dan reply pada Instagram Story, serta fitur Direct Message (DM) yang dapat digunakan brand untuk berkomunikasi secara privat dengan konsumen. Data menyebutkan, jumlah pengguna bulanan aktif fitur DM Instagram mencapai 375 juta
Besarnya animo konsumen untuk berinteraksi langsung dengan brand inilah yang menginisiasi peluncuran Instagram Messaging API oleh Facebook. Layanan ini memungkinkan bisnis untuk merespon pesan yang dikirim oleh konsumen lewat berbagai fitur interaksi di atas, melalui medium lain yang mereka inginkan.
Per Juni 2021, Facebook baru merilis fase satu Instagram Messaging API secara global di mana layanan ini baru bisa dimanfaatkan oleh akun bisnis dengan jumlah pengikut minimal 10 ribu dan maksimal 100 ribu. Sementara di fase selanjutnya, Facebook memperluasnya menjadi akun bisnis dengan pengikut antara seribu hingga 100 ribu.
Seiring dengan itu, Qiscus ikut mengumumkan peluncuran layanan integrasi Instagram Messaging API ke Multichannel Chat-nya. Lewat integrasi tersebut, bisnis dapat menerima dan menanggapi pesan konsumen yang masuk ke DM dan komentar secara lebih interaktif.
“Selama beberapa tahun terakhir integrasi Instagram DM menjadi salah satu request yang cukup banyak kami terima. Adanya rilis Instagram Messaging API ini tentu menjadi angin segar untuk klien kami. Karena itu, Qiscus langsung merilis layanan integrasi Instagram Messaging API ini di Multichannel Chat kami. Harapannya hal ini dapat mempermudah bisnis untuk berinteraksi dengan konsumennya lewat Instagram dan berbagai messaging apps lain seperti WhatsApp dan Facebook Messenger, karena semuanya telah terintegrasi dalam satu dashboard," jelas CEO Qicus, Delta Purna Widyangga.
Lebih lanjut Delta menuturkan, pengelolaan pesan konsumen lewat satu dashboard terintegrasi akan membuat pekerjaan lebih efisien serta mempersingkat waktu yang dibutuhkan oleh agen Customer Service (CS) untuk merespons pesan konsumen. Mereka tidak lagi perlu berpindah-pindah dari satu laman ke laman lainnya untuk mengakses beberapa aplikasi messaging. Dari sisi konsumen, pesan mereka yang direspon lebih cepat akan menciptakan Customer Experience (CX) yang menyenangkan.
Bagi bisnis yang ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana Instagram Messaging API dan Multichannel Chat dapat mempermudah komunikasi dengan konsumen, Qiscus menyediakan percobaan gratis selama 14 hari yang dapat diakses di sini.