Find Us On Social Media :

Contoh Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence di Industri Migas

By Rafki Fachrizal, Sabtu, 26 Juni 2021 | 12:15 WIB

Ilustrasi Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence di Industri Migas

Teknologi Artificial Intelligence/AI alias kecerdasan buatan kini semakin banyak diadopsi berbagai industri di seluruh dunia, termasuk industri migas (minyak dan gas).

Di industri migas sendiri, pasar teknologi AI diprediksi akan terus naik di setiap tahunnya. Berdasarkan data ResearchAndMarkets.com, pasar AI di industri migas bernilai US$2 miliar pada 2019 dan diperkirakan akan mencapai US$3,81 miliar pada 2025, dengan CAGR 10,96% selama periode 2020-2025.

Sementara, MarketsandMarkets memperkirakan nilai pasar AI dalam industri migas akan tumbuh menjadi $2,85 miliar pada tahun 2022 lantaran digitalisasi yang semakin dianggap penting oleh industri ini.

Namun demikian, dibandingkan dengan industri lainnya, industri migas nyatanya masih sangat lambat dalam mengadopsi teknologi AI.

Berbicara mengenai teknologi AI, teknologi ini dapat memberikan berbagai manfaat bisnis bagi pelaku industri migas.

Berikut ini beberapa manfaat teknologi AI yang bisa didapatkan industri migas sebagaimana yang telah dirangkum oleh InfoKomputer.

1. Memastikan Standar Keselamatan Tenaga Kerja

Salah satu tantangan utama yang dihadapi industri migas adalah memastikan keselamatan tenaga kerja dan lingkungan, terutama selama proses pengeboran berlangsung.

Selama proses tersebut, para tenaga kerja selalu menghadapi risiko terkena dampak sementara atau fatal, seperti terpapar emisi atau asap berbahaya.

Tidak mengikuti standar keselamatan yang tepat dapat mengakibatkan cedera bagi tenaga kerja dan hukuman finansial terhadap pelaku industri migas.

Salah satu insiden seperti itu terjadi di pengilangan Tesoro Martinez yang berbasis di California, Amerika Serikat, di mana tumpahan asam sulfat membakar dua tenaga kerjanya.

Dari insiden tersebut, pejabat Tesoro menyatakan bahwa sebenarnya hal itu bisa dicegah jika tenaga kerja mengikuti standar keselamatan yang tepat.

Saat ini, pemantauan standar keselamatan yang diterapkan industri migas sebagian besar masih secara manual, seperti menggunakan kamera CCTV atau pemeriksaan secara fisik terhadap tenaga kerja.