Teknologi Artificial Intelligence/AI alias kecerdasan buatan kini semakin banyak diadopsi berbagai industri di seluruh dunia, termasuk industri migas (minyak dan gas).
Di industri migas sendiri, pasar teknologi AI diprediksi akan terus naik di setiap tahunnya. Berdasarkan data ResearchAndMarkets.com, pasar AI di industri migas bernilai US$2 miliar pada 2019 dan diperkirakan akan mencapai US$3,81 miliar pada 2025, dengan CAGR 10,96% selama periode 2020-2025.
Sementara, MarketsandMarkets memperkirakan nilai pasar AI dalam industri migas akan tumbuh menjadi $2,85 miliar pada tahun 2022 lantaran digitalisasi yang semakin dianggap penting oleh industri ini.
Namun demikian, dibandingkan dengan industri lainnya, industri migas nyatanya masih sangat lambat dalam mengadopsi teknologi AI.
Berbicara mengenai teknologi AI, teknologi ini dapat memberikan berbagai manfaat bisnis bagi pelaku industri migas.
Berikut ini beberapa manfaat teknologi AI yang bisa didapatkan industri migas sebagaimana yang telah dirangkum oleh InfoKomputer.
1. Memastikan Standar Keselamatan Tenaga Kerja
Salah satu tantangan utama yang dihadapi industri migas adalah memastikan keselamatan tenaga kerja dan lingkungan, terutama selama proses pengeboran berlangsung.
Selama proses tersebut, para tenaga kerja selalu menghadapi risiko terkena dampak sementara atau fatal, seperti terpapar emisi atau asap berbahaya.
Tidak mengikuti standar keselamatan yang tepat dapat mengakibatkan cedera bagi tenaga kerja dan hukuman finansial terhadap pelaku industri migas.
Salah satu insiden seperti itu terjadi di pengilangan Tesoro Martinez yang berbasis di California, Amerika Serikat, di mana tumpahan asam sulfat membakar dua tenaga kerjanya.
Dari insiden tersebut, pejabat Tesoro menyatakan bahwa sebenarnya hal itu bisa dicegah jika tenaga kerja mengikuti standar keselamatan yang tepat.
Saat ini, pemantauan standar keselamatan yang diterapkan industri migas sebagian besar masih secara manual, seperti menggunakan kamera CCTV atau pemeriksaan secara fisik terhadap tenaga kerja.
Penerapan tersebut hanya memastikan tenaga kerja mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) di titik masuk ke pabrik, bukan di sepanjang waktu mereka kerja.
Solusi computer vision yang didukung AI pada kamera CCTV dapat memantau lokasi kerja untuk memastikan para tenaga kerja mengikuti prosedur keselamatan tanpa penyimpangan.
Data kamera dimasukkan ke dalam algoritme AI yang kemudian akan dianalisis untuk mengirim peringatan dan rekomendasi proaktif.
Solusi berbasis AI ini dapat membantu proses pemantauan bagi manajemen di industri migas, bahkan untuk penyimpangan sekecil apapun dalam kepatuhan standar keselamatan.
2. Bantu Membuat Keputusan Lebih Baik dengan Analitik
Bisnis di industri migas berurusan dengan banyak data yang berasal dari proses manufaktur. Tetapi karena kurangnya tools (alat) analitik yang tepat, industri ini sering kali tidak dapat memanfaatkan data besar yang tersimpan di silo data.
Pelaku industri migas dapat mempekerjakan insinyur data untuk menganalisis data secara manual supaya mendapatkan insight (wawasan).
Tetapi, cari ini adalah pilihan terbatas dalam waktu dan biaya, lantaran tidak ada insinyur data yang mungkin dapat memperoleh wawasan semua data yang dihasilkan dalam satu hari operasi.
Aplikasi AI bertenaga Big Data dapat menjadi solusi dari tantangan ini. Algoritme pada teknologi AI mempelajari berbagai aliran data dari berbagai sensor dan mesin untuk mengekstrak analitik sehingga menghasilkan saran yang cerdas berdasarkan kebutuhan bisnis.
Wawasan mendalam ini memungkinkan industri migas untuk memiliki visibilitas yang lebih baik dari keseluruhan proses dan operasi, sehingga memungkinkan mereka untuk membuat keputusan strategis yang lebih baik.
Ini tentunya mengarah pada peningkatan efisiensi operasi, pengurangan biaya, dan bahkan mengurangi risiko kegagalan.
3. Untuk Mendeteksi Adanya Serangan Siber
Sama seperti industri lainnya, industri migas merupakan industri yang kerap kali menjadi sasaran serangan siber.
Survei EY Global Information Security mengungkapkan, 60% responden dari industri migas mengalami insiden serangan siber yang signifikan baru-baru ini.
Dengan data yang menjadi semakin penting untuk operasi industri migas, sebuah serangan siber dapat menyebabkan down time yang signifikan dengan potensi menelan biaya kerugian jutaan dolar.
Dan seiring dengan kemajuan teknologi, ancaman serangan siber terhadap industri juga terus berkembang. Dengan kata lain, teknologi keamanan siber tradisional tidak lagi mampu melindungi infrastruktur penting.
Untuk memerangi serangan siber tingkat lanjut secara memadai, teknologi keamanan siber bertenaga AI dengan perlindungan hingga titik akhir dapat memanfaatkan kekuatan data untuk memprediksi dan mencegah serangan paling canggih, termasuk serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ini tidak hanya akan mencegah penjahat siber mencuri data milik industri migas, tetapi juga mencegah down time yang signifikan yang mungkin sulit untuk dipulihkan.
4. Chatbot untuk Membantu Tenaga Kerja
Chatbot merupakan inovasi teknologi berbasis AI yang banyak diterapkan industri saat ini, seperti di industri e-commerce yang menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
Di industri migas, salah satu manfaat chatbot yaitu dapat membantu tenaga kerja di lapangan. Dalam hal ini, chatbot yang digunakan sudah berbasis suara seperti layaknya fitur asisten virtual Siri di iPhone.
Misalnya, tenaga kerja dapat meminta bantuan untuk mengambil keputusan atau mengakses secara real time ke data-data penting.
Contoh lainnya, ketika tenaga kerja menghadapi masalah kegagalan mesin, dapat bertanya kepada chatbot bagaimana cara memperbaikinya atau pertanyaan apapun yang terkait pekerjaan mereka dengan cepat dan akurat.
Baca Juga: Contoh Penerapan Artificial Intelligence di Sektor Pendidikan
Baca Juga: Contoh Pemanfaatan AI di Bank, Mampu Mencegah Kasus Pencucian Uang
Baca Juga: Apa itu Artificial Intelligence? Mari Belajar dari Petunjuk Toilet ini