Resmi bermitra dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia dalam program Kampus Merdeka, platform daring untuk belajar coding, Progate merancang prodi khusus coding untuk meningkatkan kecerdasan dan kepemimpinan digital.
Program studi khusus “Kecerdasan dan Kepemimpinan Digital melalui Coding” ini bertujuan menghasilkan talenta digital Indonesia yang berkualitas unggul dan siap kerja.
Program pelatihan 20 SKS (setara dengan satu SKS semester penuh) yang dilakukan sepenuhnya secara daring ini mengusung materi yang relevan untuk dapat meningkatkan keahlian digital yang sangat dibutuhkan industri dalam era digital saat ini. Dalam program studi ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan dasar teori, melainkan juga kesempatan untuk membuat berbagai proyek berbasis coding, sebagai implementasi nyata dari ilmu yang telah dipelajarinya.
Program studi Progate dalam Kampus Merdeka ini terbuka bagi mahasiswa D1 hingga S1 dari berbagai macam jurusan. Mahasiswa yang ingin mengikuti program ini dapat melihat detail pendaftaran dengan mengeklik tautan ini. Saat ini pendaftaran sudah dapat dilakukan hingga batas waktu terakhir pendaftaran adalah 31 Juli 2021.
Tantangan SDM Unggul Siap Pakai
“Perkembangan teknologi dan industri teknologi di Indonesia masih merupakan awal dari potensi yang begitu besar di masa depan. Dengan demografi yang dimiliki Indonesia, ditambah keseriusan pemerintah dalam meningkatkan ekonomi digital, tentu akan menjadi daya tarik bagi investor untuk memperluas bisnisnya di Indonesia. Dan untuk dapat menjawab peluang ini, Indonesia membutuhkan ratusan ribu talenta digital berkualitas setiap tahunnya. Program Kampus Merdeka ini adalah inisiatif yang brilian karena dengan metode pembelajaran yang online, akan membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa secara nasional untuk dapat mengembangkan skill mereka di bidang ini,” papar Norman Ganto, Country Manager, Progate Indonesia.
Dalam hal jumlah startup terbanyak di dunia, Indonesia menduduki peringkat kelima, dengan 2.229 startup sampai bulan April 2021, menurut data startup ranking.com. Namun Indonesia juga harus menghadapi tantangan utama saat ini berupa ketersediaan sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap pakai di industri. Bahkan Kementerian Komunikasi & Informatika (Kemenkominfo) mengatakan Indonesia akan kekurangan sembilan juta talenta digital pada 2030.
Menjawab tantangan tersebut, Progate mendorong potensi pertumbuhan startup digital di Indonesia dengan meningkatkan jumlah talenta digital yang berkualitas. Kerja sama Progate dengan Kemendikbud Ristek dalam inisiasi Kampus Merdeka diperkirakan akan menghasilkan 3.750 talenta digital baru yang dapat meningkatkan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0.
“Program ini dirancang bagi siapapun yang tertarik untuk dapat bekerja di industri digital atau teknologi. Mahasiswa dari jurusan apapun dapat dan disarankan untuk mengikuti program ini karena kurikulum yang diterapkan tidak hanya tentang belajar coding, melainkan juga tentang bagaimana menjadi seorang profesional dengan digital dan growth mindset,” Norman menambahkan.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa saat ini, mahasiswa tak hanya dituntut cakap di satu bidang ilmu saja, tetapi juga harus bisa menguasai bidang ilmu lain. Menurutnya, ketika satu rumpun ilmu digabungkan dengan rumpun ilmu lainnya, akan dapat melahirkan suatu karya yang unik dan inovatif.
“Kita menerapkan hal ini tidak hanya untuk memastikan bahwa lulusan-lulusan kita bisa berkarir sesuai dengan minat mereka, namun juga terbekali dengan kombinasi disiplin ilmu yang memang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan industri kerja yang semakin kompleks,” ucap Nadiem.
Bangun Kemampuan Teknis, Critical Thinking dan Problem Solving
Sejak didirikan pada Juli 2014, Progate telah melayani lebih dari 2,1 juta pelajar aktif secara global dengan menghadirkan kurikulum yang mudah untuk dipelajari dan memungkinkan orang untuk menemukan passion mereka. Coding tidak hanya membangun keterampilan teknis, tapi juga mengajarkan critical thinking dan kemampuan untuk memecahkan masalah besar dan kompleks, di mana hal ini sangat penting dan dibutuhkan di perusahaan mana pun, baik konvensional atau startup.
Progate menyebutkan fokusnya adalah pada pengguna dan membuat pemrograman menjadi lebih menyenangkan dan relevan dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang diterapkan oleh Progate menginspirasi pelajar untuk memecahkan masalah dengan cara yang baru yang dapat melatih kecepatan waktu otak mereka dalam menganalisis masalah dan memproses informasi.
Di Indonesia, Progate telah bekerjasama dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintahan seperti Digital Talent Scholarship dari Kemkominfo dan Ditjen Vokasi Kemdikbud; instansi pendidikan seperti Universitas Gadjah Mada, Telkom University, Podomoro University, Binus; dan sektor swasta Tokopedia, Gojek Academy, Shopee, Karier.mu by Sekolah.mu, Cicil, dan Kotakode.