Find Us On Social Media :

Review Huawei MateBook D 15: Dengan Layar Besar dan Dimensi Tipis

By Dayu Akbar, Senin, 5 Juli 2021 | 23:30 WIB

Huawei MateBook D 15.

Setelah sebelumnya MateBook D 15 hadir dengan prosesor AMD Ryzen, Huawei meluncurkan pula versi yang lebih baru menggunakan prosesor Intel. Selain spesifikasi utama, tampilannya masih sama. Tampilan dan desainnya, mengingatkan pada laptop besutan Apple yaitu MacBook Pro.

Secara desain, MateBook D 15 dilapisi dengan kover polos berwarna yang disebut dengan mystic silver. Menggunakan lapisan berbahan aluminium alloy yang kuat dan ringan sehingga meski besar, bobotnya hanya 1,53 kg. Tidak hanya itu, ketebalannya pun hanya 1,69 cm. Ini menjadikannya sebagai laptop 15 inci yang tipis dan ringan.

Saat layar dibuka, engselnya bisa dibuka dengan kemiringan sekitar 140° sampai 150°. Area dalamnya juga menggunakan tema warna yang sama dengan bagian kovernya. Dengan layar besar, kami merasa area kibor dan layout bagian dalamnya timpang dalam hal ukuran. Maksudnya, area kibor dibuat minimalis sehingga masih banyak ruang tersisa di sekitar bagian tersebut. Area sisi kiri dan kanan kibor yang masih lapang, kami lebih suka jika dimanfaatkan untuk menambahkan tombol-tombol numpad yang tidak disediakan pada kibor.

Adaptor 65 W-nya berukuran ringkas dengan konektor USB Type-C yang juga kompatibel untuk mengisi baterai smartphone tertentu.

Kibornya cukup nyaman dengan travel distance yang pendek sehingga tidak perlu menekan terlalu dalam saat mengetik. Jarak antara tombol pun tidak terlalu rapat. Hanya saja, Huawei tidak menyertakan backlight pada kibor.

Dengan layout minimalis, Huawei menyertakan dua fitur tambahan yang cukup menarik. Yang pertama, tombol power yang juga memiliki fungsi sebagai sensor sidik jari. Ini memudahkan pengguna untuk login ke Windows tanpa harus memasukkan password. Yang kedua adalah stiker di bawah tombol panah yang bertuliskan Huawei Share. Ini merupakan fitur berbasis NFC yang berguna untuk menghubungkan smartphone Huawei ke laptop dengan cara meletakkan smartphone di area stiker tersebut. Nantinya tampilan smartphone akan langsung ditampilkan di layar dengan bantuan aplikasi yang sudah tersedia yaitu Huawei PC Manager.

Unggulkan layar yang luas, tidak heran jika dimensinya cukup besar. Huawei memiliki lebar 35,78 cm dengan rasio layar ke bodi sebesar 87%. Panel yang digunakan yaitu IPS dan punya resolusi Full HD. Hal itu membuatnya cocok dan nyaman saat digunakan untuk aneka aktivitas komputasi seperti menonton film, berbuat kreatif, atau menyelesaikan beberapa pekerjaan yang membutuhkan tampilan besar, seperti spreadsheet.

Kovernya menggunakan tampilan minimalis dan polos serta tidak mudah kotor oleh sidik jari. Bahannya menggunakan aluminium alloy yang ringan dan kuat.

Layar besar tidak hanya terlihat dari ukurannya yang seluas 15,6 inci, tetapi juga dari penggunaan bezel yang tipis. Sisi kiri, kanan, dan atas punya ukuran yang sama yaitu 5,3 mm. Huawei bisa meminimalisasi ukuran bezel sisi atas karena webcam-nya tidak ditempatkan di sini. Secara unik, webcam ditempatkan tersembunyi di antara tombol kibor. Posisinya ada diantara tombol F6 dan F7. Anda tinggal menekan tombol tersebut dan webcam akan keluar. Posisi webcam ini akan menampilkan sudut pandang yang berbeda. Disebutkan bahwa alasan lain penempatan ini adalah untuk keamanan dan privasi pengguna.

Beralih ke bagian dalam, Huawei MateBook D 15 bisa dibilang tidak memberikan pilihan untuk upgrade komponen. Kapasitas memori utama DDR4 yang terpasang cukup besar, 16 GB, dan dipasang secara permanen tanpa slot kosong. Sementara, untuk slot M.2 hanya satu dan sudah terpasang SSD M.2 dengan antarmuka PCI Express dan kapasitas 512 GB. Satu-satunya kemungkinan upgrade ada pada ruang kosong di sebelah baterai yang disediakan untuk HDD SATA. Namun Huawei tidak menyediakan konektor yang diperlukan sehingga Anda mesti menambahkannya. Huawei MateBook D 15 yang kami uji dipersenjatai dengan Intel Core i5-10210U yang merupakan Intel Core Generasi ke-10 dengan codename Intel Comet Lake.

Dua fitur menarik di antaranya tombol power yang juga berfungsi sebagai sensor sidik jari serta Huawei Share yang memungkinkan tampilan smartphone tertentu “berpindah” ke laptop.

Untuk melihat kinerjanya, kami melakukan pengujian menggunakan aplikasi yang kerap digunakan. Di antaranya Cinebench R20. Skor yang didapat cukup tinggi yakni 1382 pts pada skenario multithread. Untuk pengujian lainnya seperti biasa bisa dilihat pad tabel di halaman akhir.

Karena fokus untuk produktivitas kebanyakan, laptop ini hanya menggunakan cip grafis yang terintegrasi pada prosesor, yaitu Intel UHD Graphics. Jadi, Anda tidak bisa memaksakannya untuk aktivitas berbasis grafis yang berat, seperti gim 3D kelas berat.

Huawei hanya menggunakan sistem pendingin berupa satu kipas dan satu heatpipe. Pendingin tersebut cukup efektif meredam panas. Ini juga dikarenakan penggunaan prosesor seri U yang dirancang hemat daya sehingga tidak terlalu panas. Sementara, panas dibuang melalui lubang udara kecil dengan bentuk memanjang yang ada pada sisi yang berada antara engsel layar.

Pada sisi kiri ada porta USB Type-C, USB 3.1 Gen 1 Standard-A, dan HDMI; sedangkan sisi kanan ada 2 porta USB 2.0 dan jack audio 3,5 mm.

Kami coba menjalankan stress test untuk mengetahui bagaimana sistem pendingin bekerja ketika laptop berbeban tinggi. Dari pengujian selama 15 menit terlihat bahwa salah satu core prosesor sempat mencapai suhu tertinggi 91° C. Namun itu tidak lama, prosesor otomatis menurunkan frekuensi kerja alias clock ke 2,8 GHz dan akhirnya suhu stabil pada 65° C. Jadi, bisa dibilang laptop ini cukup aman menjalankan beban berat. Perlu diketahui pula bahwa stress test seperti ini jarang terjadi pada aktivitas sehari-hari sehingga Anda tidak perlu khawatir.

Huawei memangkas ukuran baterainya dikarenakan ruang kosong untuk HDD SATA. Itu pula yang membuat laptop ini hanya menggunakan baterai dengan kapasitas 42 Wh yang terbilang kecil untuk sekelas laptop 15 inci.

Yang menarik, Huawei menyertakan adaptor berukuran ringkas. Dimensi dan bentuknya mirip dengan charger smartphone. Adaptor ini juga menggunakan koneksi USB Type-C sehingga bisa digunakan untuk mengisi baterai smartphone tertentu. Dengan daya 65 W, adaptor ini juga memiliki fitur fast charging sehingga bisa mengisi baterai laptop sekitar 1,5 jam saja.

Demi mengejar ukuran bezel layar tipis, Huawei memilih menempatkan webcam secara tersembunyi di area kibor. Posisinya tepat berada di antara tombol F6 dan F7.

Kami menguji daya tahannya menggunakan dua skenario. Yang pertama adalah menjalankan pengujian menggunakan PCMark 10 dengan skenario Modern Office dan pengaturan baterai pada pilihan Balanced. Hasilnya, baterai mampu bertahan sampai 9 jam 21 menit.

Sementara, skenario kedua dengan menjalankan video Full HD secara terus-menerus sampai baterai habis. Pengaturan baterai dipilih pada mode Performance dengan tingkat brightness 100%. Di sini baterai hanya mampu bertahan tidak sampai 3 jam. Bisa jadi disebabkan layar yang mengonsumsi daya cukup besar.

Kesimpulan

Huawei MateBook D 15 jadi laptop yang asyik buat beraktivitas berkat layarnya yang besar ditopang kinerja bagus dari prosesor Intel Core Generasi ke-10. Laptop ini memiliki tampilan sederhana, tetapi elegan. Meski lebar, dengan dimensi dan bobotnya, Huawei MateBook D 15 masih enak dibawa saat beraktivitas di luar ruangan. Selain itu, aneka fasilitas tambahan yang disediakan cukup menyenangkan, misalnya saja sensor sidik jari dan Huawei Share. Hanya saja, daya tahan baterainya pada kondisi tertentu kurang lama.

 

 

Plus: Desain minimalis elegan, dimensi tipis dan bobot ringan, layar IPS Full HD, performa baik, posisi webcam unik, ada Huawei Share, tombol power dengan fungsi tambahan sensor sidik jari, adaptor ringkas dengan fitur fast charging dan bisa digunakan untuk smartphone.

Minus: Daya tahan baterai kurang lama, sekitar area kibor terlampau banyak ruang tersisa, kibor tanpa backlight, ada opsi HDD SATA tanpa disediakan konektor yang sesuai.

Hasil Uji

Pengujian

Huawei MateBook D 15

(Intel Core i5-10210U, RAM 16 GB DDR4, Intel UHD Graphics)
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Time Spy 453
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Night Raid 5302
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Fire Strike 1116
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 4372
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Essentials 9320
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Productivity 7430
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Digital Content Creation 3277
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Arithmetic 104 GOPS
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Multimedia 228,12 Mpix/s
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Memory 21,88 GB/s
Cinebench R20 – CPU 1382 pts
Aliens vs Predator Benchmark 1.03 (1.366 x 768 piksel) 24 fps
Aliens vs Predator Benchmark 1.03 (1.920 x 1.080 piksel) 12,8 fps
Transcoding video (HandBrake 1.3.0 – 64 bit)* 4 menit 53 detik
Transcoding audio (Lame Front-End 1.8)* 1 menit 1 detik
Memutar video Full HD (Battery Meter)** 2 jam 49 menit
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 Battery – Modern Office** 9 jam 21 menit

*lebih cepat lebih baik, **lebih lama lebih baik

 

Spesifikasi

Prosesor Intel Core i5-10210U (quad core HT, turbo 4,2 GHz)
RAM 16 GB DDR4-3200 (kanal ganda)
Chipset Terintegrasi pada prosesor
Kartu Grafis Intel UHD Graphics
Media simpan SSD PCI Express 3.0 x4 512 GB
Fasilitas Wi-Fi 802.11a/b/g/n/ac, Bluetooth 5.1, USB 3.1 Gen 1 Type-C (dukung DisplayPort, Power Delivery), USB 3.1 Gen 1 Standard-A, HDMI, 2 x USB 2.0, audio, webcam
Layar 15,6″ IPS 1.920 x 1.080 piksel
Kartu suara Realtek
Sistem operasi Windows 10 Home Single Language 64 bit
Baterai 42 Wh
Dimensi/bobot 35,78 x 22,99 x1,69 cm/1,53 kg
Garansi 1 tahun
Situs www.huawei.com/id
Harga (kisaran) Rp12.999.000