“Saat ini pemerintah telah menyediakan fasilitas sertifikasi TKDN gratis bagi produk yang memiliki proyeksi nilai TKDN diatas 25%, dengan maksimal 8 jenis produk per industri menggunakan dana PEN dengan total Rp 112 miliar,” ujar Luhut.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim mengatakan, Kemendikbud Ristek akan memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri termasuk laptop produk dalam negeri dalam belanja kementerian. Oleh karena itu, pihaknya mempermudah belanja sekolah melalui sistem informasi pengadaan sekolah (SIPLah).
“Sekarang sekolah-sekolah ini kita dorong terus,” ujar Nadiem.
Nadiem menyebut, Kemendikbudristek bersama semua pihak terkait akan melibatkan SMK dan Politeknik dalam ekosistem produksi laptop dalam negeri. Adapun beberapa perguruan tinggi saat ini sedang merancang produk TIK dalam negeri diantaranya ITB, ITS dengan industri membentuk konsorsium untuk memproduksi tablet dan laptop merah putih.
“Selain itu Kemendikbud ristek juga melibatkan peserta SMK dalam perakitan dan menjadi tenaga after sales service. Di tahap awal setidaknya 400 SMK dan Politeknik akan terlibat dalam ekosistem produksi laptop PDN ini. Kedepan harapannya bukan hanya laptop dan kebutuhan Kemendikbud ristek atau sistem pendidikan kita. Tapi berbagai macam jenis produk bisa melibatkan ekosistem perguruan tinggi dan SMK kita,” jelas Nadiem.