Find Us On Social Media :

Bank Mandiri Kembangkan Super App Livin’ by Mandiri, Apa Saja Kemampuannya?

By Liana Threestayanti, Selasa, 17 Agustus 2021 | 21:45 WIB

Ilustrasi aplikasi Livin'by Mandiri.

Tiga Strategi Pengembangan Digital

Pandemi telah mengakselerasi transformasi digital, termasuk di sektor keuangan dan perbankan. Bahkan menurut data dari studi Google, Temasek, dan Bain & Company, ekonomi digital melesat 11%. Hal ini menandakan, kebutuhan layanan digital masyarakat semakin masif di tengah pandemi.

Bank Mandiri meyakini bahwa akselerasi pertumbuhan ekonomi digital akan terus berlanjut ketika pandemi berakhir. Ditambah lagi adanya data terbaru BPS yang menyebutkan, gabungan kaum milenial dan Gen Z yang merupakan pemicu pertumbuhan gaya hidup digital saat ini sudah mencapai hampir 54% jumlah penduduk Indonesia.

“Bank Mandiri memahami bahwa jumlah nasabah atau calon nasabah dari kaum milenial dan Gen Z akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang. Kebutuhan layanan perbankan pun akan semakin bergeser yakni tidak hanya untuk menabung, mengambil kredit konsumen, atau melakukan berbagai transaksi keuangan tapi juga untuk berbagai kebutuhan gaya hidup. Termasuk kebutuhan investasi mulai dari reksadana, obligasi, saham dan lain-lain. Untuk itu, kami telah menyiapkan roadmap strategi digital untuk menghadirkan layanan digital banking yang bisa dapat melayani seluruh kebutuhan nasabah tersebut,” ujar Timothy Utama.

Mewujudkan roadmap tersebut, Bank Mandiri sudah menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp 2 triliun untuk alokasi pengembangan digital banking, capabilities, dan infrastruktur. 

Di samping itu, Bank Mandiri mencakupkan tiga poin utama dalam strategi utama pengembangan digital.

Pertama, Bank Mandiri memastikan kesiapan layanan digitalnya menjadi unggulan dengan melihat aspek core banking dan sistem yang ada. Dengan infrastruktur sangat memadai, layanan digital Bank Mandiri akan memiliki performa yang tinggi untuk melayani para nasabah dan mitra.

Kedua, Bank Mandiri mentransformasi pengembangan produk/layanan perbankan yang awalnya dibuat secara tradisional menjadi produk yang sepenuhnya digital native. Dengan demikian, nasabah bisa mengakses layanan digital Bank Mandiri dari mobile apps yang lebih nyaman dan aman.

Ketiga, semua channels layanan perbankan di Bank Mandiri harus diperbaharui sesuai kebutuhan nasabah (konsumen sentris). Hal ini membuat layanan digital Bank Mandiri bisa setara atau lebih baik dari layanan-layanan dari perusahaan teknologi atau fintech, dengan keamanan dan perlindungan data nasabah yang jauh lebih baik.