Find Us On Social Media :

Contoh Penerapan Artificial Intelligence untuk Digital Marketing

By Liana Threestayanti, Minggu, 29 Agustus 2021 | 20:05 WIB

Ilustrasi digital marketing

Peran Artificial Intelligence (AI) di berbagai aspek kehidupan membuat konsumen semakin nyaman. Mau tak mau, organisasi marketing pun harus ikut memanfaatkan.

Penerapan AI, seperti perangkat cerdas, chatbot, aplikasi-aplikasi cerdas, dan yang lebih canggih, mobil swakemudi, telah dirasakan manfaatnya oleh para konsumen.

Studi yang dilakukan Pegasystem menemukan, 55% konsumen yang sudah menggunakan AI merasa nyaman berinteraksi dengan bisnis/perusahaan yang menggunakan teknologi tersebut. Studi bertajuk "What Consumers Really Think About AI: Global Study" ini juga mengungkapkan, 38% konsumen setuju bahwa AI di masa depan dapat meningkatkan layanan pelanggan.  

Dengan fakta tersebut, penerapan AI di area marketing tentu tak dapat diabaikan. Berdasarkan sejumlah statistik yang dirangkum oleh Semrush, divisi marketing dan sales termasuk organisasi yang memprioritaskan teknologi AI dan machine learning untuk meraih kesuksesan lebih dari organisasi lain (40%). 

Srihari Sasikumar, Product Director, Simplilearn, melihat ada dua cara yang dapat dilakukan bisnis guna meningkatkan digital marketing dengan AI. Pertama, di backend, para marketer dapat memanfaatkan AI untuk memprediksi demand terhadap produk, membangun profil pelanggan, melakukan programmatic ad buying, dan sebagainya. Kemudian di sisi customer-facing, AI dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, yang pada akhirnya akan memperkuat brand dan meningkatkan penjualan.  

Ada empat cara penerapan Artificial Intelligence dalam pemasaran digital atau digital marketing untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Baca juga: Apa itu Artificial Intelligence? Mari Belajar dari Petunjuk Toilet ini

Baca juga: Apa Itu Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Deep Learning?

1.Chatbot

Chatbot adalah software yang dapat bercakap-cakap dan menggunakan AI untuk menentukan bagaimana ia harus merespons. Percakapan ini bisa berupa teks maupun auditory (suara). 

Chatbot dapat menjadi tool pemasaran yang efektif, khususnya di media sosial, karena ia dapat menyediakan layanan pelanggan (customer service) yang tidak saja akan membantu pelanggan tapi juga brand. Chatbot juga dapat membantu di sisi sales dengan mengajukan pertanyaan yang lebih spesifik kepada pelanggan dan membantu pelanggan menemukan produk yang mereka butuhkan.

2.Predictive dan Targeted Content