Divisi Marketing juga dapat memanfaatkan AI untuk mengumpulkan lebih banyak data tentang prospek dan pelanggan. Kemudian oleh AI, data tersebut dipakai untuk memprediksi perilaku-perilaku yang akan muncul dan juga membuat lebih banyak targeted messaging.
Dengan mengetahui website apa yang kerap dikunjungi pelanggan, blog post yang mereka baca, AI dapat secara cerdas memilih content mana yang paling mungkin menarik minat pelanggan tertentu. Lalu secara otomatis AI juga akan membuat e-mail berisi konten tersebut.
AI juga dapat membantu marketer "merayu" pelanggan yang memiliki potensi berpindah ke lain hati. Menggunakan churn prediction, AI dapat memprediksi ketika pelanggan akan berpaling dari brand. Setelah itu AI bisa membantu menyiapkan konten terpersonalisasi yang akan menarik minat pelanggan.
3.Membuat Konten
Membuat konten disebut sebagai salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi para marketer, terutama setelah maraknya content marketing.
Mengapa menjadi tantangan? Karena menciptakan konten yang berkualitas memakan waktu cukup lama. Sementara pemasaran yang efektif akan membutuhkan banyak konten.
Peran AI adalah membantu menciptakan sebagian dari konten-konten tersebut. AI dapat "menulis" artikel yang panjangnya ratusan kata. AI juga bisa membantu membuatkan konten yang lebih spesifik, misalnya judul e-mail atau iklan di medsos.
Apapun jenis konten yang dibuat, konten tersebut tetap fokus pada kebutuhan pelanggan sehingga akan memudahkan pelanggan dalam mencari informasi. Dan staf marketing tidak akan menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuatnya.
4.Image Recognition
Jika Anda pengguna Facebook, Anda pasti tidak asing dengan salah satu fiturnya yang memanfaatkan kecanggihan teknologi image recognition atau pengenal wajah. Facebook akan secara otomatis menandai (tag) teman Anda yang ada di foto yang Anda posting.
Software image recognition ini dapat membantu mem-personalisasi pengalaman pelanggan. Salah satu contohnya adalah aplikasi Image Search yang dirilis oleh Macy. Dengan aplikasi ini, pelanggan dapat mencari produk di Macy melalui gambar yang diunggah pelanggan.
Contoh lain penerapan AI image recognition adalah mengukur efektivitas sponsorship. Selama ini para marketer bergantung pada hasil survei, data yang disediakan event organizer, atau liputan acara yang disponsori. Yang kerap terlewatkan adalah liputan di medsos. Dengan AI logo recognition, para marketer dapat secara cepat mengkalkulasi berapa besar eksposur yang diperoleh brand dari munculnya logo di gambar atau video yang dibagikan di kanal sosial.
Baca juga: Lima Contoh Penerapan Artificial Intelligence di Industri Musik
Baca juga: Lima Manfaat Penggunaan Artificial Intelligence pada Cyber Security