2. Sistem keamanan WhatsApp web dan desktop
Selama ini pengguna hanya perlu memindai QR code yang muncul di layar komputer untuk masuk WhatsApp web atau desktop.
Namun, ada fitur baru yang mengharuskan pengguna memindai sidik jari atau wajah saat masuk dan melakukan sinkronisasi.
Setiap kali login ke WhatsApp versi desktop atau web melalui perangkat baru, pengguna akan diminta untuk melakukan otentikasi biometrik berupa sidik jari atau wajah melalui ponsel.
Keamanan biometrik yang dianggap sah adalah sidik jari atau wajah yang sudah didaftarkan ponsel masing-masing. Barulah kemudian pengguna bisa memindai QR code untuk melanjutkan proses login.
Fitur ini hanya akan berfungsi di ponsel yang sudah mendukung otentikasi biometrik (iOS 14 ke atas dan sejumlah perangkat Android yang kompatibel).
WhatsApp mengklaim, pihaknya tidak akan bisa mengakses informasi biometrik yang tersimpan di dalam ponsel pengguna.
3. Fitur arsip versi baru
Fitur "Arsip" memungkinkan pengguna untuk menyembunyikan chat tanpa perlu memblokir kontak. Pada versi sebelumnya, fitur "Arsip" digunakan untuk menyembunyikan chat dari beranda atau halaman utama.
Namun jika ada pesan baru muncul, chat akan terlihat kembali. Berbeda dengan versi terbaru, fitur "Arsip" memungkinkan chat tersembunyi selamanya, meskipun ada pesan baru yang masuk.
Berikut caranya:
- Pilih chat mana saja yang ingin disembunyikan dengan cara klik dan tahan.
- Lalu, klik ikon arsip yang digambarkan dengan gambar sebuah kotak dengan anak panah ke bawah.
- Chat tersebut akan otomatis pindah ke "Archived Chats".
- Tab "Arsip" yang selama ini tersembunyi, akan muncul di daftar paling atas, tepat sebelum ruang obrolan pertama.
- Tab tersebut turut dibubuhi angka jumlah chat yang disembunyikan di "Arsip".
Sementara itu, pengguna bisa mengatur apakah ingin tetap mengarsipkan chat walaupun ada pesan baru, atau mengembalikannya lagi ke beranda.