Find Us On Social Media :

Contoh Implementasi Artificial Intelligence di Industri Tekstil

By Rafki Fachrizal, Senin, 20 September 2021 | 21:15 WIB

Ilustrasi Implementasi Artificial Intelligence di Industri Tekstil

Sistem berbasis AI dapat digunakan untuk menemukan kemampuan menjahit kain yang berbeda selama produksi. Tentunya, memastikan proses produksi berjalan dengan lancar.

5. Sistem CAD

Salah satu tahapan penting dalam produksi tekstil adalah pemotongan dan pembuatan pola di mana kain dipotong sesuai dengan desain dan membuat pola yang berbeda pada kain.

Sistem Computer-Aided Design (CAD) adalah subset AI yang memungkinkan pembuatan pola terkomputerisasi.

Dengan sistem ini, desainer dapat membuat struktur dasar pola dan mendigitalkannya. CAD digunakan dalam pola pemotongan di mana menyediakan gambar 3D dari kain dan desain yang membuat visualisasi lebih mudah.

6. Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Production Planning and Control (PPC) atau Perencanaan dan Pengendalian Produksi merupakan hal penting di mana dalam hal ini adanya koordinasi antara berbagai departemen produksi sehingga tanggal pengiriman dapat dipenuhi dan pesanan pelanggan dapat dikirimkan tepat waktu.

Teknologi AI dapat digunakan untuk menyelesaikan tata letak mesin, penugasan operasi, penyeimbangan proses jahit, dan lainnya. Dengan begitu, AI dapat membantu dalam mencapai tujuan utama PPC.

7. Pemeriksaan akhir

Pemeriksaan produk tekstil yang sudah jadi dan setengah jadi selama produksi sangat penting untuk mendapatkan lebih sedikit produk yang gagal.

Pemeriksaan kualitas akhir dari pakaian jadi biasanya dilakukan oleh orang yang berpengalaman, yang sangat memakan waktu dan mungkin dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental pemeriksanya.

Mengatasi hal tersebut, penggunaan AI bisa diterapkan untuk mencapai efisiensi dan hasil yang akurat. Inspeksi otomatis dapat dilakukan dengan menggunakan AI dengan pemrosesan gambar untuk pemeriksaan kualitas setiap produk secara detail.

8. Manajemen Rantai Pasokan

Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasokan mengintegrasikan berbagai proses bisnis, aktivitas, informasi, dan sumber daya untuk menciptakan nilai bagi pelanggan. SCM sesuai standar dapat membantu kelola biaya dan meningkatkan daya saing bisnis.

Dalam hal ini, contohnya teknologi AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi transportasi dan pengemasan di industri tekstil.

SCM penting untuk mengelola kelancaran aliran material antara pengecer dan produsen. SCM yang baik menuntut ruang penyimpanan yang besar, manajemen gudang yang lebih baik, pemisahan produk, dan komunikasi yang lebih baik.

Teknologi AI dapat memberikan semua manfaat ini melalui robotika, RPA, machine learning (pembelajaran mesin), IoT, dan teknologi terkini lainnya.

Baca Juga: Contoh Pemanfaatan Artificial Intelligence untuk Surveillance

Baca Juga: Apa Itu Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Deep Learning?

Baca Juga: Lima Manfaat Penggunaan Artificial Intelligence pada Cyber Security