“Berkontribusi lebih dari 60% dari Produk Domestik Bruto Indonesia, UMKM merupakan penyokong perekonomian Indonesia dan Ula menyediakan pengadaan dan sistem operasional yang lebih efisien, dan pada akhirnya membuka akses akan pemenuhan kredit yang sangat dibutuhkan untuk memperluas skala bisnis UMKM,” tambah Adrian.
Hanya dalam 20 bulan sejak peluncuran dan di tengah kondisi pandemi COVID-19, Ula telah tumbuh sebesar 230 kali lipat dan sekarang menawarkan lebih dari 6,000 produk serta melayani lebih dari 70,000 warung di dalam platformnya.
Ula memiliki tim yang tersebar di 3 negara dan merupakan salah satu perusahaan rintisan dengan pertumbuhan tercepat di kawasan ini.
Seri pendanaan Ula sebelumnya meliput pendanaan awal sebesar US$10,5 juta pada Juni 2020 yang dilanjutkan dengan pendanaan Seri A pada bulan Januari 2021 sebesar US$20 juta.
Baca Juga: Bantu Bisnis Penuhi Kebutuhan Iklan di Masa Pandemi, StickEarn Luncurkan Layanan Baru StickDigital
Baca Juga: Inilah Tiga Manfaat Promosi Bisnis Lewat Nano Influencer Bagi UMKM