Seiring gencarnya adopsi cloud di kawasan ASEAN, ada tiga faktor baru yang melandasi keputusan perusahaan ketika membeli layanan cloud.
Adopsi cloud di kawasan ASEAN terus terakselerasi dalam 18 bulan terakhir. Tren ini pun memengaruhi enterprise dalam hal perilaku dan kriteria solusi ketika mereka mempertimbangkan layanan cloud, menurut hasil pengamatan GlobalData.
Laporan GlobalData yang berjudul ‘2021 ASEAN Cloud Buying Trends: Cost and Scalability are No Longer the Top Criteria’ mengungkapkan tiga pendorong utama bagi perusahaan di ASEAN dalam memilih layanan cloud: inisiatif organisasi, pengalaman pengguna, dan keamanan.
Sampai beberapa waktu lalu, ASEAN masih dipandang sebagai kawasan yang ketinggalan dalam hal adopsi komputasi awan. Namun pandemi telah mendorong perusahaan-perusahaan di kawasan ini memindahkan lebih banyak workload ke cloud dalam 18 bulan terakhir.
Kalau di tahun 2020, perusahaan melakukan deployment khusus dalam rangka memenuhi kebutuhan mendesak, seperti kerja jarak jauh, akibat pembatasan sosial. Namun tahun ini, enterprise di ASEAN sudah lebih matang dalam hal cloud dan akan melakukan penggelaran cloud yang lebih kompleks untuk menyelaraskan teknologi dengan tujuan bisnis.
“Seiring langkah maju perusahaan di ASEAN dalam perjalanan cloud, mereka memandang teknologi lebih sebagai solusi bagi tantangan bisnis dan bukan sebagai produk IT semata. Manfaat tradisional cloud seperti biaya dan skalabilitas tetap penting bagi enterprise, tapi ada pendorong yang lebih krusial yang lebih mendekatkan teknologi dengan prioritas bisnis," papar Alfie Amir, Principal Analyst, GlobalData.
Pendorong utama perusahaan di ASEAN dalam menjadikan cloud sebagai enabler utama berbagai inisiatif bisnis adalah inisatif dari organisasi perusahaan itu sendiri. Tren ini sekaligus memperlihatkan adanya pergeseran dari implementasi cloud yang terfragmentasi ke arah penggelaran yang lebih selaras di seluruh bagian organisasi.
Meningkatkan pengalaman pengguna juga selalu menjadi pendorong utama dan kini menjadi pendorong yang lebih penting lagi bagi perusahaan dalam mempertimbangkan cloud.
Pengalaman pengguna di sini utamanya berkaitan dengan kebutuhan kerja jarak jauh. Namun GlobalData melihat perusahaan di ASEAN kini mempertimbangkan pendekatan yang lebih kompleks, misalnya multi cloud dan network management untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Sebagian besar aplikasi yang bersifat kritis memang masih akan tetap berada di lingkungan on premises. Namun perusahaan akan memindahkan workload lain ke public cloud untuk meringankan beban jaringan perusahaan, meningkatkan skalabilitas dan kinerja, serta meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Perubahan terbesar perilaku pembelian cloud pada perusahaan ASEAN adalah keamanan. Sebelumnya, keamanan adalah kendala terbesar, tapi kini menjadi pendorong utama ketiga.
Menurut GlobalData, hal ini terjadi akibat meningkatnya ancaman, terutama dalam 18 bulan terakhir. Di samping itu, para penyedia layanan cloud juga menawarkan teknologi-teknologi keamanan cloud yang semakin mumpuni, misalnya cloud access security broker dan security di edge. Perusahaan mempertimbangkan cloud sebagai alternatif bagi infrastruktur yang sudah ada, dan juga sebagai upaya meningkatkan perlindungan menyeluruh terhadap data perusahaan.