Dalam beberapa tahun terakhir, cloud computing menjadi bagian penting perjalanan transformasi digital perusahaan Indonesia. Teknologi cloud menjadi bagian krusial dari strategi modernisasi infrastruktur TI.
Trend ini semakin menemukan momentumnya di saat pandemi COVID-19. Banyak perusahaan beralih ke cloud agar dapat beradaptasi di situasi pandemi.
Laporan berjudul “The Future of Cloud in Asia Pacific” yang dibuat oleh Cisco dan Boston Consulting Group (BCG) menyebut, belanja teknologi cloud di Asia Pasifik akan mencapai US$200 miliar di 2024. Nilai investasi yang digelontorkan untuk cloud tumbuh secara konstan di angka 20 persen sejak 2018. Di kawasan ASEAN, negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam akan memimpin dalam hal cloud spending, dengan CAGR 25 persen di 2024.
Dari sisi workload, Statista mencatat, persentase cloud workload di data center di seluruh dunia mencapai 86 persen per tahun 2017. Dan di tahun 2021 ini, persentase tersebut diperkirakan meningkat dan mencapai 94 persen.
Ada 17 Skill TI Paling Dicari
Pertumbuhan adopsi cloud tentunya berdampak pada kebutuhan SDM di bidang cloud computing. CompTIA, sebuah asosiasi nirlaba yang juga penerbit sertifikasi profesional di bidang TI, membuat daftar 17 kecakapan (skills) seputar teknologi informasi yang harus dimiliki para tech specialist mulai tahun ini.
Salah satunya adalah kecakapan di bidang cloud computing. Kecakapan cloud computing ini meliputi konfigurasi, deployment, keamanan cloud, pengelolaan, dan troubleshooting. Profesi seputar cloud computing ini biasa disebut Cloud Engineer.
Mengutip dari TechTarget, Cloud Engineer sebagai sebuah istilah umum yang mencakup beberapa peran yang berbeda. Ada Cloud Architect, Cloud Software Engineer, Cloud Security Engineer, Cloud Systems Engineer, dan Cloud Network Engineer. Tiap peran tersebut memiliki fokus pada area tertentu seputar teknologi cloud.
Cloud Architects bertugas mengelola infrastruktur cloud, dari sisi arsitektur, konfigurasi, dan deployment aplikasi di cloud. Sedangkan Cloud Software Developers memiliki tanggung jawab membangun dan memelihara fitur dan fungsi software, database dan aplikasi untuk teknologi cloud.
Urusan keamanan platform dan aplikasi berbasis cloud ada di tangan Cloud Security Engineer. Sementara pengelolaan software dan hardware yang berkaitan dengan penggunaan layanan berbasis cloud menjadi tanggung jawab Cloud Administrator.
Pekerjaan teknis cloud yang berhubungan dengan jaringan ditangani oleh Cloud Network Engineer. Ia bertugas mengelola dan mendukung pengoperasian infrastruktur jaringan dan koneksi antara klien dan service provider. Sedangkan tugas Cloud Automation Engineer mirip Cloud Developer, tapi lebih ditekankan pada automasi, orkestrasi, dan integrasi.
Klasifikasi Cloud Engineer yang Disukai Perusahaan
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR