Find Us On Social Media :

Manfaatkan Data & Platform Digital, Emado's Shawarma Ekspansi Bisnis

By Liana Threestayanti, Selasa, 5 Oktober 2021 | 20:45 WIB

Manfaatkan data dan platform digital, Emado's Shawarma ekspansi bisnis.

Tren beli makanan via aplikasi dan pemanfaatan platform digital membantu pebisnis kuliner Timur Tengah melebarkan sayap bisnisnya ke berbagai kota di Indonesia.

Emad Al Amad, koki asal Palestina, tertarik untuk mempopulerkan kuliner Timur Tengah ke lebih banyak masyarakat Indonesia. Dari kecermatannya mengamati tren kuliner dan kegemaran masyarakat Indonesia, Emad Al Amad berinovasi untuk memperkenalkan cita rasa kuliner Timur Tengah yang cocok di lidah konsumen Indonesia. Koki asal Palestina ini membuka gerai Emado’s Shawarma di Kemang pada tahun 2018, dengan salah satu menu andalan yang memadukan  Nasi Basmati, Daging Ayam dan Garlic Mayo yang dicampur dengan sambal. 

Saat pandemi melanda, Emado’s Shawarma justru melihat peluang untuk mengembangkan sayap bisnisnya dengan menjangkau segmentasi konsumen lebih luas. Emad melihat tren masyarakat untuk

berbelanja makanan dari rumah dan memiliki tendensi untuk mencoba lebih banyak jenis makanan baru. Laporan Tren Kuliner Grab mengungkapkan bahwa 54 persen konsumen mencari makanan dan resto baru melalui aplikasi pesan makanan, seperti GrabFood.

Peningkatan transaksi dari platform pesan-antar makanan online, khususnya GrabFood mendorong Emado’s Shawarma mulai membuka cabang di berbagai kota. “Proporsi pesanan online yang meningkat pesat, mengambil proporsi hampir di 70-80% pesanan outlet, membuat kami melihat pentingnya memfasilitasi lebih banyak konsumen di platform ini," jelas Emad.

Emado’s Shawarma akhirnya mulai membuka cabang di berbagai kota tepatnya setelah melihat antusiasme masyarakat di pembukaan cabang kedua dan ketiganya di Bintaro pada Juni 2020.

Keputusannya tersebut juga dipengaruhi oleh meningkatnya transaksi dari platform pesan-antar makanan online, khususnya GrabFood. “Proporsi pesanan online yang meningkat pesat, mengambil proporsi hampir di 70-80% pesanan outlet, membuat kami melihat pentingnya memfasilitasi lebih banyak konsumen di

platform ini," jelas Emad yang selalu mengikuti program-program kampanye GrabFood yang diadakan secara rutin setiap bulannya. 

Dengan bergabung di platform online seperti GrabFood, bisnis kuliner yang awalnya belum memiliki brand awareness yang kuat, seperti Emado’s Shawarma, bisa mendapatkan exposure brand yang tinggi dengan meningkatnya jumlah

pelanggan baru. Dalam menjalankan operasional di platform GrabFood, tim Emado’s Shawarma mengaku juga terbantu oleh account manager yang selalu responsif dalam memfasilitasi kebutuhan bisnis para merchant.

“Aplikasi GrabMerchant yang kami gunakan memberikan kami insight bisnis yang mempermudah kami untuk mengambil keputusan, misalnya menu apa saja yang paling laku dan menu mana saja yang mungkin perlu lebih banyak upaya pemasaran. Kami juga terbantu karena

Grab menyediakan fasilitas marketing tools yang bisa meningkatkan visibilitas brand kami,” jelas Erna Marjono, Director of Emado’s Shawarma.

Berdasarkan insight tersebut, setelah pembukaan cabang kedua di Bintaro, Emado’s Shawarma akhirnya membuka lagi dan menciptakan inovasi menu lainnya. “Di masa pandemi ini, kami memperkenalkan menu Grilled Chicken yang ternyata menjadi favorit para konsumen karena porsi ayam satu ekor, rasa khas Timur Tengah yang kuat dan harganya yang terjangkau. Di outlet ketiga, masih di bilangan Bintaro, masyarakat sangat antusias dengan menu ini sampai membuat antrian yang panjang. Dengan memperkenalkan menu baru yang terjangkau ini, harapannya Emado’s

Shawarma bisa menjadi pilihan pertama ketika masyarakat Indonesia ingin mencoba kuliner Timur Tengah," papar Emad.

Di masa pandemi, Grab juga melihat adanya pertumbuhan pesat di angka bisnis F&B bulanan di Indonesia. Data menunjukan bahwa kenaikannya mencapai lebih dari 65% pada tahun 2020, di masa pandemi melanda, dibandingkan dengan tahun 2019. 

Di tahun depan, Emado’s Shawarma berencana meningkatkan pertumbuhan bisnisnya dengan memperluas cabang bisnisnya di kota-kota luar Jawa, dan bahkan tertarik untuk mempromosikan di kota dan kabupaten yang relatif lebih kecil. Misalnya, di bulan September 2021 ini, Emado’s berencana membuka cabang baru di Pekalongan, Magelang, Bandung dan Jakarta, menjadikan total gerainya menjadi 32 di seluruh Indonesia. 

Emad juga mengaku bahwa Emado’s Shawarma akan berekspansi sampai akhir tahun 2021 untuk mencapai jumlah total gerai menjadi 40. Emad melihat tren kuliner bahwa kota-kota seperti Solo justru menunjukan performa bisnis dan antusiasme konsumen yang tinggi.