Find Us On Social Media :

Google Cloud Rilis Inovasi Berbasis Open Source dan Ramah Lingkungan

By Liana Threestayanti, Minggu, 17 Oktober 2021 | 12:31 WIB

Ilustrasi Google Cloud

Inovasi untuk Keberlangsungan Lingkungan

Mengklaim sebagai cloud paling bersih di industri, Google Cloud juga meluncurkan sejumlah inovasi untuk membantu pelanggan dalam inisiatif mencegah perubahan iklim

Carbon Footprint tersedia di Cloud Console tanpa biaya untuk setiap pelanggan. Dengan adanya Carbon Footprint, pelanggan dapat melaporkan emisi karbon terkait penggunaan dan tindakan Google Cloud Platform, kemudian melacak dan melaporkan kemajuan yang dicapai berdasarkan sasaran iklim masing-masing.

Google Earth Engine sekarang tersedia dalam versi pratinjau sebagai bagian dari Google Cloud Platform. Dipadukan dengan produk yang didukung teknologi geospasial, seperti BigQuery, Cloud AI, dan Google Maps Platform, Earth Engine memungkinkan perusahaan untuk melacak, memantau, dan memprediksi perubahan permukaan bumi karena peristiwa cuaca ekstrem atau aktivitas manusia. Earth Engine juga dapat membantu pelanggan menghemat biaya operasional, mencegah dan mengelola risiko dengan lebih baik, dan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi ancaman perubahan iklim. Penawaran ini juga datang dengan data, insight, dan fungsi Earth Engine yang unik, dengan keandalan dan pengalaman kelas perusahaan yang terkelola sepenuhnya.

Unattended Project Recommender adalah fitur baru yang memanfaatkan machine learning untuk mengidentifikasi proyek yang mungkin terabaikan, melaporkannya sehingga organisasi dapat memilih untuk menghapusnya dengan mudah, mengurangi emisi karbon, menghemat uang, dan meminimalkan risiko keamanan.

“Sebagai partner transformasi bagi pelanggan, kami sangat berfokus untuk memberikan platform data dan analisis terbaik, solusi software yang tepat, dan platform tepercaya, serta alat-alat terbaik untuk mendukung lingkungan kerja hybrid — sekaligus berusaha mengatasi tantangan paling mendesak bumi. Semua aspek transformasi harus diperbaiki, dan penyedia cloud harus bertanggung jawab untuk menawarkan solusi terbaik di setiap segi, bukan sekadar menggunakan ulang teknologi lama di platform baru,” jelas Megawaty.