Find Us On Social Media :

Contoh Penerapan Artificial Intelligence dalam Kehidupan Sehari-hari

By Liana Threestayanti, Rabu, 20 Oktober 2021 | 21:30 WIB

Ilustrasi mendengarkan musik melalui Spotify.

Google map dan aplikasi perjalanan lainnya menggunakan AI untuk memantau kondisi lalu lintas sehingga pengguna dapat mengetahui kondisi real time dari lalu lintas dan cuaca saat itu. Pengguna juga akan memperoleh saran untuk menghindari kemacetan.

AI juga kini mendukung teknologi driver-assist yang ditanamkan pada kendaraan-kendaraan masa kini.   

7.Berbelanja

Para peritel online memanfaatkan kecerdasan buatan untuk membuat rekomendasi produk. AI akan mengumpulkan informasi terkait preferensi dan kebiasaan membeli konsumen. Kemudian AI akan mempersonalisasi pengalaman belanja konsumen dengan menawarkan produk-produk baru sesuai kebiasaan dan preferensinya.

8.Menikmati hiburan

Layanan streaming musik dan video on demand juga menawarkan rekomendasi berbasis AI. Penyedia layanan hiburan memadukan AI dan data kebiasaan serta preferensi musik atau film pengguna untuk menawarkan misalnya rilis terbaru atau musik/film favorit. 

Dengan memasukkan faktor cuaca dan waktu tertentu, layanan seperti Google Play dan Spotify dapat menyajikan musik yang dapat membangkitkan mood untuk beraktivitas. Misalnya, pengguna akan ditawarkan playlist dengan genre dance di hari Jumat malam atau musik akustik yang lembut saat cuaca mendung. 

9.Bermain gim

Kecerdasan buatan dan machine learning sudah sejak lama berperan di bidang video gaming, terutama untuk meningkatkan diri dan menyajikan pengalaman yang menantang kepada para gamer.

Video game disebut sebagai contoh terbaik penerapan AI dalam kegiatan sehari-hari. Hal-hal berikut adalah bagaimana AI dinikmati oleh para gamer:

10.Aktivitas banking

Bank memanfaatkan Artificial Intelligence untuk berbagai hal di sistemnya. AI ada di balik layar ketika nasabah memperoleh alert karena saldonya kurang. Atau saat nasabah membeli barang menggunakan kartu kredit. AI akan melakukan verifikasi terhadap pembelian itu untuk menentukan apakah transaksi itu "normal" sehingga sistem akan memberikan validasi atau menolak transaksi. Hal ini dilakukan untuk mencegah penggunaan kartu kredit oleh orang yang tidak berhak.