Find Us On Social Media :

Oracle: Pekerja di APAC Percaya AI & Robot Dukung Pengembangan Karier

By Liana Threestayanti, Selasa, 2 November 2021 | 22:00 WIB

Ilustrasi HR, SDM

Managing Partner, Workplace Intelligence, Dan Schawbel mengatakan bahwa meski banyak tantangan harus dihadapi para pekerja maupun pemberi kerja di tengah pandemi, inilah saatnya mengubah tempat kerja menjadi lebih baik. 

“Hasil (studi ini) secara jelas memperlihatkan, investasi bagi pengembangan skill dan karier adalah pembeda penting bagi para pemberi kerja karena hal itu berperan signifikan dalam perasaan para pekerja bahwa mereka memiliki kontrol terhadap kehidupan pribadi dan profesional. Bisnis yang berinvestasi pada karyawan dan membantu karyawan menemukan peluang akan meraih manfaat yaitu pekerja yang produktif dan terlibat," imbuh Dan.  

Menurut Shaakun Khanna, Head of HCM Cloud Applications Strategy, Asia Pacific, Oracle, dengan perubahan prioritas, organisasi harus berupaya lebih untuk menarik dan mempertahankan talenta.

"Organisasi harus melipatgandakan upaya mereka dalam membantu karyawan mengidentifikasi dan mengembangkan skill baru, dan memberikan perjalanan karier yang terpersonalisasi sehingga karyawan memiliki kontrol lagi terhadap kariernya," ujar Shakuun.  

"Tingkat kecemasan dan stres meningkat saat orang menemui dan harus beradaptasi dengan perubahan yang belum diketahui. Kerja jarak jauh dan interaksi fisik yang terbatas semakin membatasi pemahaman dan informasi sehingga semakin mengurangi interaksi, kolaborasi, dan kepercayaan," ujar Peter Leow, Director, Human Resources, The Salvation Army International. 

Menurut Peter Leow, robot dan AI dapat membantu menjembatani beberapa celah ini untuk menghubungkan dan memperkuat minat dan hubungan, meningkatkan budaya kerja melalui berbagi informasi secara efektif. 

"(Robot dan AI) ini memungkinkan pemberdayaan, eksplorasi, dan eksperimen dalam lingkungan yang aman dan terkendali dengan transparansi dan konsistensi untuk meningkatkan kreativitas, efisiensi, dan efektivitas," pungkas Peter Leow.

Studi Oracle AI@Work melibatkan lebih dari 14.600 karyawan, manajer, pemimpin HR, dan eksekutif C-level di 13 negara. Asia Pasifik diwakili oleh 6.000 responden dari  Australia, China, India, Jepang, Korea, dan Singapura..