Sementara, Susanne Ronqvist Ahmadi, VP of International Marketing HubSpot menjelaskan “Gejolak peristiwa dalam 18 bulan terakhir telah menciptakan ketidakpastian yang meluas bagi para pemasar di seluruh industri.”
“Walaupun kita mulai melihat ada tanda perbaikan dengan beberapa merek besar menunjukkan pemulihan dari dampak pandemi, mengetahui tren untuk menentukan tahun mendatang adalah salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan oleh para pemimpin pemasaran untuk menghadapi ketidakpastian yang sedang berlangsung dan menyiapkan kesuksesan tim di tahun 2022,” tambah Susanne.
Didukung oleh sistem personalisasi konten canggih, TikTok dapat membantu merek meraih eksposur, terhubung dan berinteraksi dengan audiens yang berkualitas, oleh karena itu Popularitas Tiktok terus menanjak secara global, termasuk di Indonesia.
Konten yang lucu dan ringan menjadikan TikTok sebagai media sosial paling populer di Indonesia. Cassandra Tan, Head of Insights & Analytics Universal Music Group, Southeast Asia & Korea mengungkapkan bahwa TikTok mengakibatkan terjadinya perubahan dari menikmati ke kreasi.
Tidak ada “formula” dalam membuat posting-an “yang tepat”. Sebagai platform yang mengedepankan keberagaman, TikTok mendorong penggunanya untuk menampilkan citra mereka sendiri tanpa berpikir terlalu banyak tentang memenuhi standar tertentu. Menurutnya, siapa pun bisa menjadi kreator atau trendsetter.
“Dengan demokratisasi ini, konten menjadi lebih hiperlokal dan berkembang menjadi ‘receh’, seperti kata orang Indonesia, yakni konten yang lucu dan ringan,” ujar Cassandra.