Find Us On Social Media :

Berusaha Tetap Hidup, Desa Wisata di Sleman Kembangkan Wisata Virtual

By Administrator, Senin, 8 November 2021 | 12:15 WIB

Ilustrasi Desa Wisata Karangtanjung, Sleman, Jawa Tengah

Suasana sepi siang itu menyambut kedatangan kami saat berkunjung ke Desa Wisata Karangtanjung, Sleman, Jawa Tengah. Siang itu tidak banyak warga yang keluar untuk beraktivitas dan tak pula terlihat kegiatan wisata yang biasanya jadi unggulan. Rumah-rumah warga juga tertutup rapat dan tidak menunjukkan adanya wisatawan.

Pak Juni, Ketua Desa Wisata Karangtanjung, mengutarakan bahwa semenjak pandemi, desa wisata Karangtanjung dan desa wisata lainnya kompak ditutup untuk mengikuti arahan pemerintah daerah. Alhasil, kegiatan yang biasanya ramai diisi oleh anak-anak hingga dewasa tidak pernah lagi terlihat hampir dua tahun belakangan.

"Biasanya datang sepuluh sampai ratusan wisatawan untuk kegiatan," jelas Pak Juni, saat kami berkunjung ke kediamannya. “Namun, setelah pandemi sekarang kami tidak menerima tamu. Warga juga belum berani untuk membuka rumah mereka untuk kegiatan live in," tambahnya. Suasana ramai pun jadi hal yang paling dirindukan di sana.

Kampung Iklim yang Peduli Lingkungan

Desa Wisata Karangtanjung merupakan kampung iklim yang dikembangkan oleh para warganya menjadi sebuah desa wisata sejak tahun 2016 silam. Semua itu berawal setelah Karangtanjung mendapatkan juara satu lomba kampung iklim tingkat Kabupaten tahun 2016. Setelah itu, warga pun mulai memikirkan rencana ke depannya untuk area tempat tinggal mereka tersebut.

Dengan berfokus pada pemanfaatan lingkungan, desa Karangtanjung ingin turut berkontribusi dalam mencegah kerusakan iklim. Sehingga aneka kegiatan yang ditawarkan juga sangat unik.

Para wisatawan yang datang biasanya diajak untuk melakukan kegiatan penataan lingkungan, mulai dari pengelolaan sampah mandiri, menanam sayuran atau tanaman obat di halaman warga, hingga daur ulang sabut kelapa menjadi sebuah pot. Uniknya, selain jadi materi pelajaran, sabut kelapa itu juga dijual, bahkan sudah dikirimkan hingga ke luar Yogyakarta.

Ilustrasi Daur Ulang Sabut Kelapa Menjadi Sebuah Pot

Belajar Ciptakan Wisata Virtual

Menyiasati kondisi pandemi ini, Desa Wisata Karang Tanjung mulai berbenah diri. Hal itu juga didukung dengan mulai tingginya permintaan kunjungan dari wisatawan ke desa tersebut. Diakui Pak Juni, beberapa sekolah sudah mulai menanyakan tentang wisata virtual.

"Kami baru mau mempersiapkan paket virtual. Rencananya akan dibuka bulan Desember ini," cerita Pak Juni. Beliau pun berterima kasih karena mendapat dampingan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. "Kebetulan kami di sini belum tahu wisata virtual itu seperti apa. Beruntung kami dibantu tim yg direkomendasi dinas pariwisata yang sudah berpengalaman dalam hal semacam itu."

Diharapkan, paket virtual ini bisa kembali meningkatkan kunjungan wisatawan ke desa Karangtanjung, walau lewat virtual. Tentu ini akan semakin membantu perekonomian warga sekitar. Selain itu, tahun 2021 ini desa Karangtanjung juga ditunjuk kembali sebagai tuan rumah acara Ngayogjazz yang digelar bulan November 2021 secara hybrid. Masyarakat pun kini kembali aktif mempersiapkan acara tersebut.

Kembangkan Tiga Kawasan Utama Sleman