Find Us On Social Media :

Enam Tips untuk Menghindari Serangan Phishing, Apa Saja Itu?

By Rafki Fachrizal, Senin, 15 November 2021 | 15:30 WIB

Ilustrasi Phising

Apa persamaan dari email berjudul "Anda telah memenangkan satu juta dolar" dan "Akun Anda diblokir"? Keduanya hampir selalu merupakan tanda-tanda penipuan online yang dilakukan penjahat siber.

Tujuan para penjahat siber adalah meyakinkan penerima untuk mengikuti tautan ke situs web phishing dan memasukkan informasi penting seperti login dan kata sandi atau detail rekening bank.

Agar terhindar dari serangan phising, berikut ini enam tips untuk mengenali dan cara melindungi perangkat Anda dari phising seperti yang diungkapkan Kaspersky:

1. Periksa dan cermati email dengan seksama

Saat Anda menerima email, jangan buru-buru membalas atau mengikuti instruksinya. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mencari tanda-tanda phishing. Berikutt beberapa tanda bahwa pesan mengandung upaya phishing:

Pemeriksaan seperti itu seharusnya cukup untuk membuat pengguna terhindar dari upaya phishing dari email.

Namun, nama dan alamat pengirim dapat dipalsukan, tautan dapat dipersingkat agar tidak dapat dibaca, dan rantai pengalihan otomatis dapat diatur untuk mengarahkan dari alamat Web yang tidak terlalu mencurigakan ke situs web phishing yang sebenarnya.

Itulah mengapa sebaiknya hindari mengikuti tautan yang dikirim dalam email sama sekali jika memungkinkan — kecuali Anda secara pribadi yang memberikan permintaan untuk itu.

Misalnya, ketika Anda mendapatkan pemberitahuan hadiah yang tampaknya berasal dari bank atau toko online, hubungi bank atau toko tersebut untuk mengonfirmasi.

Anda juga dapat memeriksa apakah hadiah itu nyata dengan menggunakan mesin pencari untuk mencari situs web resmi perusahaan yang seharusnya memberikannya. Kemudian Anda dapat memeriksa informasi hadiah di situs tersebut.

2. Tetap waspada di aplikasi perpesanan atau di jejaring sosial

Email bukan satu-satunya hal yang perlu Anda waspadai. Pesan yang Anda terima di aplikasi perpesanan dan di jejaring sosial memiliki potensi bahaya yang sama besarnya; Anda dapat menemukan tautan berbahaya di pos teman di Facebook, di komentar yang diposting oleh brand ambassador palsu di Twitter, atau di DM di Discord.

Selain itu, lakukan juga pemeriksaan pada banner secara cermat; gambar yang mereka tampilkan mungkin tidak ada hubungannya dengan situs web yang Anda kunjungi.