Saat ini pabrikan smartphone sudah menghadirkan fitur pengisian daya yang cepat untuk HP kelas menengah hingga flagship.
Ada dua fitur pengisian daya yang cepat saat ini yaitu fast charging dan quick charging yang memiliki spesifikasi sendiri-sendiri.
Secara garis besar, fast charging dan quick charging memiliki fungsi yang serupa yaitu mampu mengisi daya ponsel dengan cepat.
Baik fitur fast charging dan quick charging dapat berfungsi dengan baik, apabila digunakan pada perangkat yang kompatibel.
Fast Charging
Fast charging merupakan fitur pengisian daya baterai secara cepat yang dihantarkan melalui kabel (wired). Fitur itu memungkinkan pengguna untuk mengisi baterai dalam waktu yang cukup singkat.
Biasanya fast charging ditemukan pada charger yang mendukung kabel berjenis USB Type-C dan charger harus memiliki daya hantar listrik sebesar 15 Watt. Daya hantar ini diformulasikan dari kombinasi satuan Ampere (A) dan Volt (V). Singkatnya, pengisian daya pada 3 Ampere/5 Volt dapat menghantarkan daya hingga 15 Watt.
Quick Charging
Sementara itu quick charge adalah sebuah trademark yang diberikan perusahaan Qualcomm pada produk smartphone bikinannya. Trademark ini umumnya disematkan pada produk charger yang kompatibel dengan chipset smartphone yang juga diluncurkan oleh Qualcomm.
Namun, istilah quick charging hanya dapat digunakan pada perangkat yang memakai chipset produksi Qualcomm. Sedangkan, istilah fast charging lebih universal, karena bisa dipakai pada smartphone dan charger yang mendukung pengisian daya cepat, tanpa terkecuali.
Dilihat dari cara kerjanya, fitur fast charging dan quick charging akan mengisi daya baterai dengan cepat hingga 50-80 persen. Setelah mencapai kapasitas tertentu, proses pengisian daya akan semakin lamban dari waktu ke waktu.
Proses pengisian daya sendiri terbagi menjadi tiga tahap, yakni arus konstan, saturasi, dan trickle/topping. Pada fase konstan, charger akan menghantarkan daya baterai dengan tinggi sehingga proses pengisian baterai berlangsung dengan cepat.
Selanjutnya, tahap saturasi dimulai ketika tegangan telah mencapai puncaknya yang diikuti oleh menurunnya arus daya. Terakhir pada fase trickle/topping, daya akan mengalir perlahan atau secara berkala hingga baterai terisi penuh.
Usia baterai
Terakit usia baterai, daya tahan baterai yang mendukung fitur pengisian daya cepat diklaim cenderung lebih kuat dibandingkan dengan baterai yang tidak kompatibel.
Namun, fitur pengisian daya cepat juga dapat memengaruhi penggunaan smartphone. Karena baterai dapat terisi cepat, tak jarang penggunaan smartphone justru akan semakin intens, sehingga dibutuhkkan lebih banyak proses charging.
Baterai ponsel umumnya memiliki umur penggunaan yang optimal tiga hingga lima tahun, atau antara 500 hingga 1.000 kali siklus (cycle) pengisian daya.
Proses pengisian daya yang sering dilakukan tentu dapat mengurangi umur penggunaan baterai, sehingga performanya tidak lagi akan sebaik dulu.