Situasi pandemi Covid-19 telah menimbulkan berbagai macam tantangan dan disrupsi bagi banyak perusahaan. Di sisi lain, disrupsi tersebut telah mendorong hampir semua perusahaan untuk melakukan transformasi digital secara masif.
Melalui bantuan teknologi, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas kegiatan operasional, menentukan model bisnis yang lebih relevan dan presisi, serta membangun customer experience yang lebih baik dengan konsumen.
Namun, dalam bertransformasi digital, perusahaan juga perlu memastikan bahwa teknologi yang diadopsi benar-benar dapat menjawab disrupsi yang dialami. Selain itu, teknologi juga perlu terus relevan dengan perkembangan kondisi yang dialami perusahaan atau digital resilience.
Hal itu disampaikan oleh pakar IT Richard Kartawijaya dalam webinar TechGathering InfoKomputer dengan tema “How well is your organization prepared for future business disruptions?”, Kamis (18/11/2021).
Baca Juga: Gandeng Bumilangit, PUBG Mobile Bakal Hadirkan Karakter Gundala
“Digital resilience adalah bagaimana teknologi digital yang diterapkan perusahaan mampu me-restore operasional saat terjadi gangguan, serta dapat terus memberikan benefit dan sustainability bagi perusahaan ke depan,” jelasnya.
Dalam membangun digital resilience, kata Richard, perusahaan pun harus berani untuk terus beradaptasi dan berinovasi agar seluruh teknologi yang diterapkan tetap relevan dengan kondisi eksternal.
“Leaders harus punya open-mind untuk mencoba berinovasi dan memanfaatkan teknologi dengan baik. Kemudian, (leaders) harus punya keterbukaan untuk membentuk tim yang trustworthy dan melek teknologi, serta menggandeng supporting stakeholders,” papar Richard.
Senada dengan Richard, Department Head Super Apps Platform Development Bank Rakyat Indonesia (BRI) Fajar Ujian Sudrajat juga mengungkapkan pentingnya inovasi dalam memanfaatkan teknologi.
Baca Juga: Ini Tiga Tips Menggunakan Instagram Reels untuk Kebutuhan Bisnis
Menurut Fajar, BRI memiliki beberapa strategi dalam berinovasi dan bertransformasi digital. Salah satunya, embed in customer.
“Strategi ini berkaitan dengan bagaimana BRI bisa memberikan layanan aplikasi always-on yang bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat,” ungkapnya.