Find Us On Social Media :

Adopsi Platform Digital Mulai Jamak, Seperti Apa Tren Teknologi Setelah Pandemi?

By Fathia Yasmine, Selasa, 30 November 2021 | 11:19 WIB

Ilustrasi teknologi digital

Pandemi Covid-19 telah mengakselerasi munculnya produk dan solusi digital. Dilansir dari survei McKinsey & Company berjudul “How Covid-19 has pushed companies over the technology tipping point—and transformed business forever” (2020), pandemi membuat transformasi digital tujuh kali lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Survei itu menggambarkan situasi secara global. Di kawasan Asia Pasifik, percepatan transformasi digital mengalami kenaikan lebih dari 10 kali lipat. Tidak heran jika pendapatan business-to-customer dari digital platform di kawasan Asia Pasifik mencapai 1,8 triliun dollar Amerika Serikat (AS).

Menariknya, penggunaan teknologi digital tidak akan kembali ditinggalkan, meski kondisi pandemi relatif terkendali dan masyarakat kembali beraktivitas di luar rumah.

Berbagai studi menunjukkan, adopsi gaya hidup digital di masyarakat dipastikan akan tetap bertahan, bahkan semakin tinggi setelah pandemi.

Baca Juga: Lima Langkah Gunakan Telegram Ad Platform untuk Tingkatkan Penjualan

Dikutip dari survei Katadata Insight Center (KIC) pada 13-18 April 2021, sebanyak 88 persen generasi Z di Indonesia akan terus menggunakan atau meningkatkan penggunaan platform digital di masa mendatang.

Riset PwC Global juga menyebutkan bahwa setelah pandemi, masyarakat Indonesia diprediksi akan tetap mengadopsi berbagai layanan yang ada di platform digital.

Beri peluang dan tantangan

Gaya hidup digital menjadi salah satu peluang baru di masa depan. Namun, hal tersebut bisa juga menimbulkan tantangan bagi perusahaan. 

Dengan melonjaknya pertumbuhan konsumen secara digital, diperlukan dukungan infrastruktur TI yang andal, aman, dan mendukung konektivitas cepat. Tujuannya, untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna.

Baca Juga: Operator Seluler Paksa Facebook dkk Bayar Sewa Jaringan Internet

Sayangnya, dilansir dari laporan marketplace teknologi, Spiceworks Ziff Davis (SWZD), berjudul “The 2022 State of IT”, pengembangan infrastruktur IT juga diprediksi akan terus mengalami berbagai hambatan.