Adapun 40 persen hambatan tersebut berasal dari produk TI yang terbatas, kelangkaan chip, hingga sistem kerja jarak jauh. Selain itu, perusahaan juga masih berada dalam periode adaptasi teknologi baru.
Dilansir dari survei The Impact of Technology in 2022 and Beyond milik Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) pada 2021, diketahui bahwa adopsi blockchain, Internet of Things (IoT), artificial intelligence (AI), dan cloud juga akan terus berkembang.
Senada dengan data tersebut, laporan IBM berjudul “Covid-19 and the future of business” juga mengungkapkan bahwa kemampuan beradaptasi, kemampuan sumber daya manusia, hingga rencana bisnis diperlukan untuk menghadapi era digital.
Baca Juga: Jack Dorsey Mundur dari CEO Twitter, Ini Alasan dan Sosok Penggantinya
Sebanyak 87 persen responden di antaranya juga merencanakan kelincahan perusahaan, keamanan siber 76 persen, adopsi perangkat Internet of Things (IoT) 65 persen, dan pengembangan produk baru sebesar 58 persen.
Perusahaan harus menerapkan strategi bisnis yang baru dan adaptif sesegera mungkin, untuk memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat di masa depan. Meski begitu, menerapkan strategi bisnis tentu tidak bisa dilakukan tergesa-gesa.
Lalu, bagaimana strategi mengantisipasi dinamika di 2022 serta seperti apa kebutuhan infrastruktur digital pendukung di era mendatang?
Untuk mengetahuinya, Anda dapat mengikuti webinar interaktif Infokomputer di Tech Gathering: Menjawab Tantangan Infrastruktur Digital di 2022. Webinar akan dilangsungkan pada Kamis, 2 Desember 2021, pukul 10.00-12.00 melalui Zoom.
Webinar akan memaparkan strategi bisnis digital Bank BRI bersama dengan adopsi yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran diri secara gratis, Anda dapat langsung mengunjungi laman pendaftaran melalui tautan berikut ini.