AWS (Amazon Web Services) mengeklaim telah membantu para organisasi yang merupakan pathfinder alias pembuka jalan untuk membuka/menemukan jalan maupun cara baru, jalan maupun cara yang lebih baik, dalam melakukan bisnis. Dengan berbagai produk dan layanan yang ditawarkan selama sekitar 15 tahun keberadaannya di dunia, AWS sudah membolehkan berbagai organisasi untuk berinovasi, termasuk melakukan invensi kembali dirinya. AWS pun terus menawarkan berbagai produk, layanan, dan fitur baru untuk makin membolehkan para organisasi melakukan inovasi; menemukan jalan maupun cara baru yang lebih baik. Hal itulah yang ditekankan AWS pada AWS re:Invent 2021 yang digelar secara hibrida dari Las Vegas, Amerika Serikat pada tanggal 29 November sampai 3 Desember 2021 lalu.
Sebagai pelopor alias pembuka jalan untuk public cloud, AWS sampai sekarang menjadi public cloud penyedia infrastructure as a service nomor satu di dunia. Menurut Gartner, pada tahun 2020 lalu, AWS memiliki pangsa pasar sebesar 40,8% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 28,7% dari tahun sebelumnya. AWS juga senantiasa mengeklaim menawarkan teknologi infrastruktur cloud yang paling luas dan paling dalam di dunia. Kehadiran berbagai produk, layanan, dan fitur baru yang disampaikan pada AWS re:Invent 2021 pun tentu makin memperluas dan memperdalam tawaran dari AWS tersebut.
“Masing-masing konsumen ini berani untuk berbuat sesuatu yang secara mendasar berbeda menggunakan cloud. Mereka mencari cara-cara baru untuk melakukan invensi kembali dirinya dan industrinya. Mereka melihat masa depan yang menjelang dan bahkan berani memasuki area-area yang baru dan belum diketahui. Kadang kala pekerjaan yang kita lakukan bersama bisa sulit, tetapi kita menyukai tantangan, kita melihatnya sebagai peluang bukan? Untuk menjelajahi dan menemukan suatu cara yang lebih baik,” sebut Adam Selipsky (CEO, Amazon Web Services).
“Dalam 15 tahun sejak kami meluncurkan AWS, cloud telah menjadi bukan hanya suatu revolusi teknologi, melainkan sesuatu yang membolehkan pergeseran mendasar dalam cara bisnis sebenarnya berfungsi. Tidak ada industri yang belum disentuh dan tidak ada bisnis yang tidak bisa didisrupsi secara radikal,” tambah Adam Selipsky sambil menegaskan AWS senantiasa mengembangkan berbagai kapabilitas bertenaga sehubungan cloud sehingga makin membolehkan konsumen berinovasi.
Salah satu organisasi yang menggunakan AWS mengembangkan cara baru dalam menjalankan bisnis adalah 3M Company. Perusahaan yang menawarkan lebih dari 60.000 produk ini menggunakan AWS untuk membantunya bertransformasi digital. Perusahaan yang populer dikenal dengan 3M tersebut menekankan AWS membantunya untuk menjadi perusahaan digital masa depan.
Seperti banyak perusahaan lain, 3M Company memulai perjalanan cloud-nya berhubung perlu untuk berpindah dari pusat datanya yang telah berumur. Namun, 3M Company menegaskan bahwa perjalanan cloud itu dimulai juga karena dirinya perlu untuk memiliki fondasi digital yang kuat demi mencapai visi transformasi digitalnya. Bersama AWS, 3M Company mengeklaim berhasil melakukan perpindahan yang diinginkan secara tepat waktu dan sesuai bujet. Namun, lebih penting lagi, keberhasilan tersebut membuka potensi untuk insight yang didorong oleh data.
Salah satu contoh yang dikemukakan 3M Company adalah sehubungan pemanufakturannya. Dengan memanfaatkan AWS, 3M Company bisa membuat sistem untuk menge-track alur bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Penge-track-an ini pun bisa dilakukan secara cepat; dalam hitungan detik, bukan hari. Kemampuan tersebut diklaim sangat bermanfaat belakangan ini berhubung rantai suplai global yang sedang mengalami kekurangan bahan mentah dan mengalami disrupsi; 3M Company bisa melakukan navigasi sehubungan bahan mentah dengan lebih baik. Layanan AWS yang digunakan untuk sistem yang dimaksud adalah Amazon Neptune, Amazon API Gateway, dan AWS Lambda.
Terdapat belasan produk, layanan, dan fitur baru yang dikemukakan oleh Adam Selipsky pada keynote-nya yang bisa dibilang membuka AWS re:Invent 2021. Sebagian dari yang dikemukakan itu sudah tersedia secara umum saat disampaikan, sedangkan sebagian lagi baru merupakan preview alias belum tersedia secara umum maupun penuh. Secara keseluruhan produk, layanan, dan fitur baru yang diumumkan pada AWS re:Invent 2021 tentunya lebih banyak lagi. Dari sejumlah keynote yang digelar pada AWS re:Invent 2021 setidaknya ada sekitar empat puluh yang diumumkan.
Empat di antara berbagai produk, layanan, dan fitur baru yang dikemukakan oleh Adam Selipsky pada keynote-nya adalah AWS Graviton3 dan instance C7g untuk Amazon EC2, AWS Private 5G, Amazon SageMaker Canvas, serta AWS IoT TwinMaker.
AWS Graviton3 dan instance C7g untuk Amazon EC2
AWS Graviton3 adalah prosesor generasi selanjutnya dari AWS Graviton2. Sebelumnya AWS Graviton2 yang berbasiskan arsitektur Arm telah menenagai instance generasi keenam untuk Amazon EC2. Pada AWS re:Invent 2019, AWS mengeklaim instance generasi keenam untuk Amazon EC2 yang ditenagai AWS Graviton2 menawarkan perbandingan antara kinerja dan harga yang lebih baik sebesar 40% dibandingkan instance generasi kelima untuk Amazon EC2 yang ditenagai prosesor x86.
Tetap berbasiskan arsitektur Arm, AWS Graviton3 yang didesain AWS tersebut diklaim memberikan peningkatan kinerja komputasi secara rata-rata sebesar 25% untuk beban kerja umum dibandingkan AWS Graviton2. Peningkatan yang diberikan diklaim lebh tinggi lagi pada beban kerja tertentu; 200% kinerja floating point untuk beban kerja ilmiah, 200% untuk beban kerja kriptografi, dan 300% untuk ML (machine learning).
Adapun instance pertama untuk Amazon EC2 yang ditenagai oleh AWS Graviton3 adalah instance C7g untuk Amazon EC2. AWS mengeklaim instance generasi ketujuh untuk Amazon EC2 tersebut menawarkan perbandingan antara kinerja dan harga yang luar biasa tanpa menyebutkan secara spesifik perbandingannya dengan instance lain. Instance C7g untuk Amazon EC2 sewajarnya bisa membantu organisasi untuk menekan biaya komputasi tertentu. AWS menegaskan pula instance itu menawarkan konsumsi daya yang lebih hemat sampai 60% untuk kinerja yang sama dibandingkan instance lain yang setara. Instance C7g untuk Amazon EC2 saat diumumkan masih berupa preview.
AWS Private 5G
Private 5G network alias jaringan 5G pribadi seperti sebutannya merupakan jaringan seluler 5G yang sifatnya privat untuk pihak tertentu saja. Private 5G network seperti halnya jaringan Wi-Fi, tetapi menggunakan 5G. Dibandingkan jaringan Wi-Fi, AWS menyebutkan private 5G network memiliki jangkauan yang lebih baik. Sementara, dibandingkan 4G, 5G antara lain menawarkan kapasitas, latensi, dan kecepatan yang lebih bagus.
Nah, AWS Private 5G ditujukan untuk membantu organisasi men-deploy dan mengelola private 5G network-nya. AWS mengeklaim dengan AWS Private 5G yang ditawarkannya organisasi akan bisa memulai private 5G network-nya dalam hitungan hari dan bukannya bulan. Dengan AWS Private 5G, organisasi hanya perlu memberitahukan lokasi yang diinginkan untuk private 5G network beserta kapasitasnya, AWS kemudian akan mengirimkan seluruh peranti keras, peranti lunak, serta kartu SIM yang diperlukan.
Nantinya, begitu dinyalakan, private 5G network bersangkutan akan mengonfigurasi dirinya secara otomatis hingga siap digunakan. Organisasi selanjutnya cukup memasukkan kartu SIM ke peranti yang ingin dihubungkan ke private 5G network tersebut. AWS menambahkan bahwa private 5G network bersangkutan beroperasi pada spektrum yang shared sehingga tidak membutuhkan lisensi spektrum. AWS Private 5G saat ini masih berupa preview.
Amazon SageMaker Canvas
Ketika Amazon SageMaker diumumkan beberapa tahun lalu, AWS menyebutkan Amazon SageMaker adalah jawaban atas kesulitan yang dihadapi pengembang — disebut AWS dengan pembangun — dalam membuat, melatih, dan men-deploy model ML. Amazon SageMaker Canvas merupakan fitur baru dari Amazon SageMaker yang makin memudahkan sehubungan ML tersebut.
Amazon SageMaker Canvas membolehkan orang bisnis maupun analis — pihak yang belum tentu memiliki kemampuan coding — untuk membuat model ML yang akurat dan menghasilkan prediksi darinya, semuanya menggunakan antarmuka visual yang intuitif tanpa perlu coding. Dengan kata lain, Amazon SageMaker Canvas yang telah tersedia secara umum ini makin memudahkan organisasi untuk memanfaatkan ML.
AWS IoT TwinMaker
Sejalan dengan namanya, AWS IoT TwinMaker ditujukan untuk memudahkan organisasi membuat dan menggunakan digital twin alias kembaran digital dari sistem real-world alias sistem dunia nyata. Digital twin merupakan representasi virtual dari sistem nyata dan bisa digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya mencoba sesuatu yang baru dan melihat efeknya sebelum menerapkannya pada sistem nyata.
Namun, AWS menyebutkan kebanyakan organisasi ingin mulai memanfaatkan digital twin menggunakan data yang sudah ada untuk memahami lebih jauh operasi mereka. IoT TwinMaker diklaim AWS hadir untuk membantu organisasi melakukan hal itu; membuat dan menggunakan digital twin untuk mengerti lebih jauh akan suatu sistem dan meningkatkannya. AWS IoT TwinMaker ketika diumumkan masih berupa preview.