Find Us On Social Media :

Fortinet: Ancaman Siber 2022 Sasar Dompet Digital Hingga Satelit

By Liana Threestayanti, Selasa, 21 Desember 2021 | 16:45 WIB

Ilustrasi keamanan siber

Para penjahat siber terus mengeksploitasi medan baru untuk memperluas permukaan serangan. 

Hal ini akan menyulitkan perusahaan dan organisasi. Pasalnya, di saat yang sama, organisasi di seluruh dunia juga harus memperluas jaringan mereka hingga ke jaringan tepi (edge) baru yang berasal dari sistem work-from-anywhere (WFA), pembelajaran jarak jauh, dan layanan cloud baru. 

Begitu pula dengan di rumah di mana aktivitas pembelajaran dan bermain game biasa dilakukan dan semakin populer. Kenaikan konektivitas internet yang pesat ini, di mana saja dan setiap saat, menghadirkan kesempatan besar bagi para penjahat siber untuk melakukan serangan. Aktor serangan akan menggeser sumber daya utama mereka untuk menargetkan dan mengeksploitasi tepi yang baru muncul dan lingkungan “di manapun” di seluruh jaringan yang tersambung ketimbang menargetkan jaringan inti.

Kejahatan Siber Menyasar Luar Angkasa

FortiGuard Labs melihat terdapat ancaman proof-of-concept (POC) baru yang menyasar jaringan satelit di tahun depan. Hal ini karena akses internet berbasis satelit juga terus berkembang. 

Sasaran terbesar para penjahat siber di area ini adalah organisasi yang mengandalkan konektivitas berbasis satelit untuk mendukung aktivitas latency rendah, seperti online gaming atau mengirimkan layanan penting ke tempat yang jauh, dan juga kantor-kantor di lokasi yang jauh, jalur pipa, kapal pesiar dan pesawat terbang. 

Lindungi Saku Digital

Meretas transfer eletronik akan semakin sulit bagi para penjahat siber karena perusahaan keuangan mengenkripsi transaksi dan mewajibkan otentikasi multi faktor (MFA). 

Namun, dompet digital justru terkadang bisa sedikit tidak aman. Tren ini perlu diwaspadai oleh pelaku bisnis yang mulai menggunakan dompet digital sebagai mata uang untuk transaksi online. Dengan perkembangan ini, sepertinya akan lebih banyak malware yang dirancang khusus untuk menyasar kredensial untuk menguras isi dompet digital.

E-sports juga jadi sasaran

E-sports, kompetisi video game multiplayer, diselenggarakan dengan melibatkan pemain dan tim profesional. Industri yang sedang marak ini diprediksi menghasilkan revenue yang melampaui US$1 miliar tahun ini. 

E-sports adalah sasaran menggiurkan bagi para penjahat siber, baik dalam bentuk serangan DDoS, ransomware, pembajakan keuangan dan transaksi, maupun serangan rekayasa sosial. Pasalnya, e-sport memerlukan konektivitas konstan dan sering berlangsung di jaringan rumahan yang tidak konsisten atau dalam situasi di mana terdapat akses Wi-Fi terbuka berjumlah besar. Karena karakter game yang interaktif, e-sports juga menjadi sasaran dari pancingan dan serangan rekayasa sosial. 

Mengingat tingkat pertumbuhan dan terus bertambahnya ketertarikan terhadap e-sport dan online gaming, keduanya diprediksi menjadi sasaran serangan besar di tahun 2022.

Maraknya perangkat edge, seperti perangkat IoT dan OT, juga perangkat 5G dan aplikasi AI, akan memunculkan ancaman berbasis edge. Para penjahat siber melihat seluruh bagian dari jaringan yang terkoneksi dapat menjadi pintu masuk serangan. 

FortiGuard Labs juga menekankan bahwa penjahat siber akan berupaya memaksimalkan celah keamanan potensial yang diciptakan oleh intelligent edge dan kemajuan komputasi untuk menciptakan ancaman yang lebih canggih dan  destruktif pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dengan semakin kuatnya perangkat edge, serangan-serangan baru akan dirancang untuk mampu "live off the edge". Peningkatan serangan yang menargetkan OT, terutama pada edge, mungkin terjadi karena konvergensi jaringan IT dan OT masih akan terus berlangsung.