Sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2022. Kofax beberapa waktu lalu pun membagikan sejumlah prediksi terpentingnya sehubungan teknologi untuk tahun 2022 tersebut. Kofax menilai bahwa model bekerja jarak jauh dan hibrida yang diyakini akan terus digunakan menimbulkan aneka hambatan baru. Oleh karena itu para perusahaan dinilai Kofax perlu untuk menyempurnakan model dan alur kerja operasionalnya, Kofax menyakini penyempurnaan model dan alur kerja operasioanl yang dimaksud bisa membantu perusahaan untuk pulih dan bertumbuh pada tahun 2022 dan setelahnya. Kofax sendiri mengeklaim menawarkan peranti lunak automasi cerdas untuk transformasi alur kerja secara digital.
“Automasi kini dipandang melalui perspektif baru saat perekonomian global tengah berjuang untuk bangkit dari pandemi dan perusahaan-perusahaan mulai berupaya mempertangguh diri agar dapat kembali stabil dan bertumbuh. Model kerja jarak jauh dan hibrida akan terus diterapkan, menimbulkan hambatan-hambatan baru dalam hal efisiensi, kolaborasi, dan keamanan data,” sebut Adam Field (Senior Vice President of Technology Strategy and Experience, Kofax). “Untuk tahun 2022, sudah saatnya memeriksa seberapa lincah perusahaan menyempurnakan model dan alur kerja operasionalnya — yang berujung pada pemulihan dan pertumbuhan di tahun 2022 dan seterusnya,” tambahnya.
Terdapat sepuluh prediksi terpenting Kofax untuk tahun 2022 yang dibagikan. Kesepuluh prediksi itu tentunya bisa menjadi masukan bagi perusahaan dan entitas lain dalam menghadapi tahun 2022 yang akan datang. Kesepuluh prediksi Kofax sehubungan teknologi untuk tahun 2022 yang dimaksud bisa dilihat berikut ini.
1. Automasi Tidak Menghapus Lapangan Kerja
Kofax meyakni automasi tidak akan menghapus lapangan kerja. Mitos bahwa automasi akan menggantikan tenaga kerja manusia pada akhirnya akan lenyap. Lowongan pekerjaan ada di mana-mana, meskipun automasi makin banyak digunakan. Teknologi tidak akan mengambil alih. Sebaliknya, teknologi justru meningkatkan pengalaman pekerja manusia. Automasi bisa menghilangkan pekerjaan yang membosankan, menciptakan peluang-peluang baru bagi pekerja untuk melakukan pekerjaan yang bernilai lebih tinggi dan memuaskan. Namun, pekerja dituntut mempunyai keterampilan yang mumpuni untuk meraihnya.
2. AI Menjadi Arus Utama bagi Automasi Generasi Berikutnya
AI (artificial intelligence) akan menjadi arus utama alias mainstream bagi automasi generasi berikutnya alias next-gen automation. Automasi proses berkekuatan AI dapat mengambil keputusan pragmatis yang sebelumnya memerlukan campur tangan manusia. Dengan mengautomasikan tanggung jawab tersebut, pekerja manusia dapat melakukan pekerjaan yang lebih dari sekadar proses transaksional dan beralih ke jenis pekerjaan yang bernilai tinggi.
3. Rantai pasokan yang Terintegrasi Banyak Berinvestasi dalam Automasi
Dipacu oleh ketidakpastian akibat pandemi, perusahaan-perusahaan seperti Walmart dan Amazon mulai menciptakan atau mengakuisisi saluran distribusi dari hulu ke hilir, terutama karena rantai pasokan yang masih terbatas. Agar efektif, perusahaan-perusahaan ini memerlukan wawasan tentang semua bagian perusahaan, kemampuan untuk berkembang pesat secara real- time, dan mempersatukan tenaga kerja yang beragam dengan sangat cepat sembari memperbarui tugas mereka. Dalam waktu dekat, perusahaan-perusahaan besar tersebut diprediksi akan berinvestasi pada teknologi yang mampu merangkai kegiatan operasional secara internal.
4 Ketangkasan Digital Dimanfaatkan untuk Membangun Kembali Daya Saing Bisnis
Sering kali, prediksi tahunan memproklamasikan teknologi tertentu sebagai “tren berikutnya”. Tahun 2022 akan berbeda; tidak ada yang menonjol. Banyak perusahaan sudah akan memanfaatkan rangkaian luas teknologi automasi berbasis low code yang dikemas dalam platform terpusat serta mudah diakses oleh pengguna bisnis dan pengembang profesional. Perusahaan-perusahaan diprediksi akan menerapkan ketangkasan digital baru ini di seluruh bagian perusahaan, yang masing-masing akan menciptakan tren sendiri.