Untuk konektivitas, pada bagian kiri terdapat porta adaptor, USB 3.0 Standard-A, HDMI, dan USB 3.0 Standard-A. Beralih ke sisi kanan ada porta Ethernet, USB 2.0, SD card reader, dan audio. Kami tidak menemukan porta yang lebih baru, tepatnya USB Type-C.
Urusan performa, RedmiBook 15 sudah menggunakan prosesor generasi terbaru Intel, yaitu Intel Core Generasi ke-11 Tiger Lake. Dan SKU yang dipakai adalah Intel Core i3-1115G4 yang punya dua core dan empat thread. Bidik komputasi grafis sederhana, grafisnya mengandalkan yang terintegrasi pada prosesor, yaitu Intel UHD Graphics. Menemani prosesor bersangkutan, disertakan memori utama dengan kapasitas 8 GB dengan mode kanal tunggal. Memori utama itu terpasang secara permanen dan tidak bisa di-upgrade.
Sementara media simpannya menggunakan SSD M.2 dengan antarmuka SATA. Dengan desain yang tipis, SSD ini juga lebih mudah dipasang dibandingkan SSD 2,5 inci dengan antarmuka SATA yang punya ukuran lebih tebal dan besar. SSD dengan antarmuka tersebut umumnya tidak sekencang SSD dengan antarmuka PCI Express, tetapi tetap lebih kencang dibanding HDD. Sebagai laptop yang bisa dibilang entry-level, penggunaan SSD sangat membantu proses baca-tulis yang lebih gegas. Kami sendiri mendapati proses boot sampai masuk ke sistem operasi Windows dalam waktu yang cukup singkat.
Meski slot M.2 sudah mendukung antarmuka PCI Express, RedmiBook 15 masih menggunakan SSD berjenis SATA.
Sebagai gambaran, rata-rata SSD M.2 PCI Express punya kecepatan tulis mulai dari 1.000-an MB/s sampai 6.000 MB/s. Sementara, SSD M.2 SATA yang kami uji punya kecepatan tulis rata-rata 500-an MB/s. HDD sendiri rata-rata punya kecepatan tulis sampai 100-an MB/s saja. Jika Anda kurang puas dengan kapasitas maupun performanya, slot M.2-nya juga mendukung antarmuka PCI Express yang lebih kencang.
Pada pengujian yang kami lakukan, RedmiBook 15 memang lebih ditujukan untuk komputasi berbasis produktivitas umum maupun aplikasi office. Anda yang berprofesi sebagai pekerja kantoran, pelajar, atau mahasiswa; umumnya cocok menggunakan laptop ini, termasuk untuk bekerja dan belajar secara daring alias jarak jauh yang masih lazim dilakukan saat ini berkat wabah COVID-19.
Karena hanya menggunakan kartu grafis yang terintegrasi pada prosesor, Anda tidak bisa berharap banyak jika ingin menjalankan gim-gim terbaru. Namun, untuk gim tertentu dengan pengaturan detail grafis paling rendah, sebut saja seperti CS:GO atau Valorant, masih bisa dimainkan. Meski tentu saja tidak bisa dibilang ideal.
Sistem pendinginnya mengandalkan satu kipas dan satu heatpipe yang terhubung dengan plate berukuran kecil.