Find Us On Social Media :

Contoh Penerapan Artificial Intelligence dalam Produksi Film

By Liana Threestayanti, Senin, 17 Januari 2022 | 20:05 WIB

Ilustrasi pembuatan film, industri film

Peran Artificial Intelligence kini telah dijumpai di banyak bidang. Salah satunya adalah dalam pembuatan film. Apa saja contoh penerapan Artificial Intelligence (AI) di dunia sinematografi?

Teknologi tinggi bukan hal baru bagi industri film global. Teknologi-teknologi ini, termasuk Artificial Intelligence (AI), kerap divisualisasikan sebagai bagian dari konten sebuah film, misalnya film The Matrix. 

The Matrix yang diproduksi tahun 1999 ini menggambarkan bagaimana manusia hidup dalam simulasi realitas yang diciptakan oleh mesin cerdas sampai seorang programmer bernama Neo menyadari hal tersebut. Bahkan film “Blade Runner” yang diproduksi tahun 1982 sudah berbicara tentang perbedaan antara manusia dengan replicant atau robot android. 

Dan film-film yang menggambarkan kecerdasan buatan tidak hanya diproduksi oleh Hollywood. Jerman, misalnya, sudah memproduksi film semacam ini di tahun 1927 (Metropolis) dan 1934 (Der Herr der Welt/Master of the World). Sementara India pernah merilis film Enthiran (2010) dan Ra One (2011), dan Jepang memiliki film Ghost in The Shell (1995).

AI, Si Pemberi Nyawa pada Karakter Thanos

Nah, bagaimana halnya dengan penerapan Artificial Intelligence dalam produksi film, di mana AI bukan sekadar menjadi konten yang mengundang decak kagum penonton? Salah satu contoh penerapan AI yang menonjol dalam produksi film adalah proses penciptaan karakter. 

Misalnya, penciptaan karakter dalam film Avengers: Infinity War. Selain karena kecanggihan CGI, machine learning ikut ambil bagian dalam memberikan “nyawa”  pada karakter Thanos di film tersebut. 

Penerapan software machine learning canggih, Masquerade, membuat tokoh Thanos terlihat lebih realistis dan alami di mata penonton. Prosesnya diawali dengan menempatkan 100-150 track dot pada wajah Josh Brolin, sang pemeran tokoh antagonis tersebut, yang kemudian ditangkap oleh kamera high definition. 

Hasil rendering ini diumpankan ke algoritme machine learning yang sudah berlatih dengan data berupa sejumlah besar hasil scanning wajah dalam berbagai ekspresi. Ketika hasilnya dinilai tidak cukup akurat, tim efek digital akan melakukan tweaking untuk meningkatkan hasilnya. Jika tanpa software machine learning, tim efek visual harus mengubah ekspresi secara manual dengan animasi yang cukup memakan waktu. 

AI Bantu Cetak Box Office

Namun contoh penerapan AI dalam produksi film tidak berhenti di situ. Di dunia yang serba cepat seperti saat ini, AI dapat berperan penting dalam banyak hal di industri film.

Dengan mengintegrasikan AI dan teknologi canggih lainnya dalam produksi film, pembuatan film akan lebih cepat dan berpotensi meraup pendapatan lebih besar. Selain itu, penggunaan teknologi juga akan memudahkan hampir semua tugas di industri perfilman.