Find Us On Social Media :

Couchbase: Empat Hal Ini akan Membuat Developer Lebih Lincah di 2022

By Liana Threestayanti, Kamis, 27 Januari 2022 | 17:01 WIB

Ilustrasi developer atau pengembang aplikasi.

"Edge dan AI 2.0" Mungkinkan Komputasi Tersebar

Komputasi akan menjadi lebih tersebar pada tahun 2022, berkat edge computing generasi terbaru. Saat ini, ada tren yang sedang berlangsung adalah membenamkan daya komputasi sebanyak mungkin ke perangkat kecil sehingga memungkinkan perangkat tersebut mengumpulkan data dan membuat keputusan sendiri. Hal ini mungkin dilakukan di bidang IoT, tetapi “Edge 2.0” akan mendorong evolusi ini lebih jauh.

Saat ini, edge membutuhkan perangkat untuk terhubung ke server pusat. Dengan Edge 2.0, perangkat dapat bekerja tanpa server pusat, berkat jaringan perangkat yang tersebar dan infrastruktur cloud yang terdesentralisasi. Tautan atau link akan terputus seluruhnya. Jaringan ini akan melihat perangkat berkomunikasi satu sama lain sehingga mereka dapat bekerja secara offline sepenuhnya. Dan ketika perangkat-perangkat ini harus menjangkau cloud, ada infrastruktur cloud yang lebih tersebar sehingga lebih sedikit sumber daya yang digunakan, dan pada gilirannya akan memberikan peningkatan nilai

Di sektor-sektor seperti pertambangan, maritim atau penerbangan, di mana konektivitas tidak bisa dijamin, pendekatan ini sudah berjalan dengan baik Namun, tahun ini akan terlihat perkembangan jaringan Edge di seluruh industri, karena bisnis mencari cara untuk mengurangi biaya dan mempercepat pengambilan keputusan, terlepas dari koneksi ke cloud. Edge 2.0 berpotensi mendisrupsi berbagai industri, baik itu dalam hal pengumpulan data, penggunaan real time analytics, atau penerapan lainnya.

Tahun ini diprediksi akan terjadi pergeseran dari AI 1.0, menuju versi AI yang lebih canggih yang akan melakukan lebih banyak pekerjaan berat. Jika AI 1.0 adalah tentang merampingkan operasi dengan mengotomatisasi tugas yang bersifat repetitif, AI 2.0 akan membawa kemampuan ke tingkat berikutnya. 

Tahun ini, keterlibatan manusia dalam membantu orang membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cerdas akan berkurang karena AI akan dapat menganalisis kumpulan data yang sangat besar dalam hitungan detik, mengidentifikasi tindakan yang potensial, dan memberi end user pengambilan keputusan yang lebih efisien.

Didukung oleh data, AI 2.0 akan menghasilkan data dalam jumlah besar, jauh lebih besar daripada jumlah yang dapat dikelola manusia secara manual. Akibatnya, organisasi akan terus berusaha untuk  melakukan pendekatan otonom terhadap pengelolaan data. Artinya, mesin ini akan menangani data yang dihasilkan mesin untuk membantu manusia membuat keputusan dengan lebih cerdas.