Donnie menjelaskan, dengan IaC, pengguna dapat melakukan provisioning resources yang predictable dan repetitif tanpa harus melakukan clicking manual. Salah satunya adalah menggunakan AWS Cloud Development Kit. Dengan tool ini, para developer bisa langsung mendefine cloud resources dari kode.
Bagaimana dengan pelanggan yang belum mengadopsi IaC? AWS menyediakan open source tool bernama Former 2 yang bisa melakukan mapping dari AWS resources menjadi template configuration dalam format AWS CloudFormation.
“Migrasi database, penyimpanan, dan infrastruktur sangat mudah di AWS. Artinya, developer dapat melakukan replikasi hingga migrasi data dari satu Region ke Region lainnya dalam hitungan detik,” ujar Donnie.
Bagi startup dan perusahaan yang ingin beroperasi secara global, Donnie pun menjelaskan bahwa AWS juga memungkinkan pelanggan mendesain aplikasi untuk multi region sehingga setiap request yang masuk ke aplikasi bisa mendapatkan respons dari sistem dengan latensi paling rendah. “Ini use case yang cukup advanced tapi implementasinya sangat mudah,” komentar Donnie.
AWS Community Hero Ajak Belajar Teknologi Cloud
Sementara bagi Dosen Universitas Maranatha dan AWS Community Hero, Setia Budi, kehadiran AWS Asia Pacific (Jakarta) Region akan mendorong kalangan akademisi untuk meningkatkan pembelajaran mengenai teknologi komputasi awan atau cloud computing yang telah diadopsi secara meluas oleh industri.
“Kehadiran AWS Asia Pacific (Jakarta) Region di Indonesia akan mendorong adopsi cloud. Selain latensi yang lebih rendah dan berbagai manfaat lainnya, sektor industri yang memiliki standar kepatuhannya tersendiri, seperti layanan keuangan, pun dapat memanfaatkan cloud AWS dengan dibukanya AWS Asia Pacific (Jakarta) Region. Ini akan mendorong permintaan industri terhadap talenta digital yang menguasai cloud sebagai salah satu katalis utama transformasi digital,” Budi menambahkan.
Program pendidikan yang diprakarsai AWS, khususnya AWS Academy, dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan talenta digital dalam teknologi cloud. Setia Budi menuturkan bahwa, AWS Academy dirancang secara sistematis, sehingga mudah untuk disadur ke dalam lingkungan belajar-mengajar di kampus.
Budi juga memanfaatkan kanal YouTube-nya yang bernama Indonesia Belajar untuk melakukan edukasi teknologi, di mana salah satu topiknya adalah belajar cloud. “Dalam waktu 3 tahun, kanal Indonesia Belajar telah memiliki sebanyak 80 ribu subscriber. Pertumbuhan ini tidak lepas dari dukungan AWS terhadap saya pribadi sebagai AWS Community Hero, antara lain dengan cara membagikan materi dan pelajaran, dan bahkan turut hadir sebagai pembicara di salah satu kesempatan,” jelasnya.
Sebagai informasi, AWS Community Hero merupakan predikat yang diberikan bagi para sosok yang giat memberikan edukasi kepada komunitas-komunitas peminat teknologi maupun awam.
Untuk mempelajari teknologi cloud, Budi juga mengajak bergabung dengan komunitas AWS User Group Indonesia yang hadir di media sosial Facebook dan Telegram.
“Komunitas AWS User Group Indonesia terdiri dari basis pengguna yang sangat beragam dan inklusif. Terlepas dari latar belakangnya, setiap orang mempunyai hasrat yang tinggi untuk berbagi ilmu dengan teman-teman yang baru terjun ke dalam dunia cloud developer,” pungkas Setia Budi.