Find Us On Social Media :

Wow! AMD Kalahkan Kapitalisasi Pasar Intel untuk Pertama Kalinya

By Rizal, Kamis, 17 Februari 2022 | 13:30 WIB

Dr. Lisa Su, Presiden dan CEO AMD, saat memperkenalkan AMD Ryzen 6000 Series

Saat ini Advanced Micro Devices (AMD) dan Intel adalah pemain besar yang menguasai prosesor (CPU) dunia. Intel sukses mendominasi pasar CPU dunia selama bertahun-tahun termasuk dalam aspek kapitalisasi pasar (market cap).

Kali ini AMD berhasil melampaui kapitalisasi pasar Intel untuk pertama kalinya dalam sejarah usai AMD mengakuisisi perusahaan chip Xilinx belum lama ini.

Saat ini AMD memiliki kapitalisasi pasar mencapai 197,75 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.820,2 triliun). Sedangkan, Intel memiliki kapitalisasi pasar sebesar 197,24 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.812,9 triliun).

Meski selisihnya sedikit, AMD tetap memiliki market cap lebih besar ketimbang Intel setelah 52 tahun kehadirannya di pasar CPU dunia seperti dikutip TomsHardware.

Pencapaian AMD itu berkat kebijakan perusahaan yang mengakuisisi Xilinx senilai 49 miliar dollar AS (setara Rp 698,8 triliun) sekaligus menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah perusahaan semikonduktor. Xilinx sendiri adalah produsen chip FPGA (field-programmable gate array).Akuisi itu memicu konversi 248,38 juta saham Xilinx menjadi 428 juta saham AMD yang baru.

Bila digabungkan dengan saham AMD yang telah beredar di pasar, saham AMD secara keseluruhan jumlahnya mencapai 1,628 miliar lembar saham.

Kelangkaan Chip

Saat ini industri teknologi sedang mengalami krisis kelangkaan chip yang membuat harga-harga produk teknologi makin mahal.

Untungnya, titik cerah mulai terlihat, CEO perusahaan semikonduktor AMD, Lisa Su memprediksi krisis kelangkaan chip akan mulai mereda pada paruh kedua tahun 2022.

Namun, Su memperingatkan pasokan chip akan sangat ketat pada paruh pertama tahun 2022 karena pabrikan chip terus berupaya memenuhi permintaan pasar yang sempat macet akibat pandemi.

Su mengatakan pabrik-pabrik itu baru akan mulai memproduksi chip dalam beberapa bulan ke depan. Pemulihan krisis chip akan berlangsung secara bertahap karena banyak kapasitas produksi tersedia.

"Kami selalu melakui siklus pasang surut, di mana permintaan melebihi pasokan, atau sebaliknya. Tapi kali ini berbeda" kata Su.