Find Us On Social Media :

Wow! AMD Kalahkan Kapitalisasi Pasar Intel untuk Pertama Kalinya

By Rizal, Kamis, 17 Februari 2022 | 13:30 WIB

Dr. Lisa Su, Presiden dan CEO AMD, saat memperkenalkan AMD Ryzen 6000 Series

Krisis kelangkaan chip dipicu oleh pandemi Covid-19 yang menghantam dunia. Kebutuhan PC meningkat tajam karena sebagian besar penduduk dunia diimbau untuk bekerja dan beraktivitas di dalam rumah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Walhasil, permintaan chip pun ikut naik.

"Pandemi membawa tingkat permintaan ke level yang baru," jelas Su seperti dikutip CNBC.

Meskipun kondisi dan ekonomi berangsur-angsur pulih dan kembali normal, Su mengatakan permintaan untuk chip tetap tinggi karena kelangkaan juga menyebar ke industri lain, seperti otomotif. Di tengah krisis, saham AMD justru merangkak naik lebih dari 120 persen sejak awal tahun 2020 menjadi lebih dari 108 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 juta.

AMD tidak memproduksi chip sendiri karena menggandeng mitra dengan pihak ketiga berupa pabrikan chip seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) untuk proses produksi.

Firma riset IDC juga memprediksi pasar semikonduktor akan kembali normal pada pertengahan tahun 2022 mendatang. Tidak hanya kembali normal, IDC memperkirakaan stok chip akan melimpah, bahkan oversuppy pada 2023.

Hal itu terjadi karena penambahan kapasitas besar-besaran di akhir tahun 2022. IDC memperkirakan pasar semikonduktor tumbuh 17,3 persen pada akhir tahun ini, lebih tinggi dibanding tahun 2020 yang tumbuh 10,8 persen.