Find Us On Social Media :

Begini Cara Komputasi Edge Wujudkan Game Online Tanpa Nge-lag

By Liana Threestayanti, Senin, 7 Maret 2022 | 21:00 WIB

Ilustrasi Game Online

Penulis: Bill Cozens, Associate Blog Editor, Red Hat Blog

Anda sedang memainkan online multiplayer game favorit Anda. Namun tiba-tiba permainan terganggu karena gim terputus-putus. Karakter yang sedang Anda mainkan tidak bergerak. Pemain lain diam, membeku. Musik yang ada di dalam game juga mulai tidak terdengar.

Nge-lag.  

Inilah hal yang paling ditakuti dan menjadi salah satu masalah terbesar sekaligus paling membuat frustasi para gamer online modern. Ini terjadi saat kita harus menunggu data bergerak ke arah kita, dan ini bisa membutuhkan waktu milidetik hingga detik.

Tapi bagaimana jika ada cara untuk mengurangi lag secara signifikan dalam bermain gim online? Dengan komputasi edge atau edge computing, hal ini sangat mungkin diwujudkan. Dalam tulisan ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang komputasi edge, bagaimana data di gim online bergerak secara tradisional, dan mengapa komputasi edge bisa menjawab tantangan bermain gim online modern.

Apa itu komputasi edge?

Komputasi edge berada di atau dekat dengan lokasi fisik pengguna atau sumber data pengguna.

Dengan menempatkan layanan komputasi lebih dekat ke lokasi tersebut (edge), pengguna akan mendapatkan keuntungan dari layanan yang lebih cepat dan lebih unggul, dan perusahaan mendapatkan keuntungan dari fleksibilitas komputasi hybrid cloud.

Komputasi edge adalah satu cara yang bisa dimanfaatkan perusahaan untuk mendistribusikan sekumpulan sumber daya di berbagai lokasi. 

Berikut adalah beberapa terminologi komputasi edge yang sangat penting diketahui:

Perangkat edge: setiap hardware yang memproses data di luar cloud

Server edge: server yang memproses data di satu lokasi edge

Edge node: setiap klaster server edge di tempat komputasi edge.

Mengapa lag terjadi dalam gaming modern?

Untuk memahami bagaimana komputasi edge bekerja dalam gim online, pertama kita harus mengetahui jalur data dalam cloud gaming pada umumnya. Sebagai contoh, mari lihat pengalaman bermain online first-person shooter (FPS): perjalanan paket data dimulai beberapa detik setelah Anda menekan sebuah tombol di controller untuk menembak pemain lain.

Sebelum input data itu bisa diproses di cloud, pertama, data harus bergerak melalui jaringan rumah dan Internet Service Provider (ISP). Setelah data mencapai infrastruktur jaringan cloud dari ISP, kemudian terjadi delay yang disebabkan oleh rendering grafik dan video encoding. 

Akhirnya, data harus kembali ke Anda dan pada saat itu, paket data membutuhkan sekitar ratusan milidetik untuk menuntaskan perjalanannya.

Ratusan milidetik mungkin terdengar tidak lama. Namun saat Anda sedang bermain gim seperti gim FPS ini, ratusan milidetik akan sangat berarti. Contoh, gara-gara nge-lag, tembakan Anda sedikit telat dari yang Anda inginkan, dan lawan yang Anda incar sudah keburu menghilang.

Mengecewakan sekali!

Nah, semoga ini bisa membantu Anda memahami penyebab nge-lag dalam gim online. Paket data bisa berjalan sangat cepat (sekitar dua pertiga kecepatan cahaya). Namun karena server cloud seringkali sangat jauh dari lokasi asal data (pengguna), data ini membutuhkan ekstra milidetik untuk menyelesaikan perjalanan ke dan dari server. Dengan kata lain, jarak adalah faktor utama dalam menentukan latensi.

Cara komputasi edge memecahkan masalah dalam gaming modern

Ilustrasi komputasi edge atau edge computing.

"Edge computing infrastructure" by NoMore201 is licensed under CC BY-SA 4.0

Saat kita berbicara mengenai komputasi edge, kita memotong jarak yang harus ditempuh data. Dengan kata lain, alih-alih memiliki sumber daya komputasi yang dipusatkan di pusat data yang besar di tempat yang jauh, kami mendorong daya komputasi mendekati jaringan edge, alias– lebih dekat dengan Anda, si pemain. Namun bagaimana hal ini bekerja? Dengan bantuan infrastruktur edge.

Infrastruktur edge adalah bagian penting dalam jaringan edge. Infrastruktur ini mengacu pada pusat data mikro yang lokasinya dekat dengan wilayah yang mereka layani. Infrastruktur ini berfungsi sebagai gateway untuk terhubung ke cloud dan memudahkan menyimpan serta memroses data dengan lebih cepat dibandingkan pemrosesan di pusat data berskala besar.

Dan apa hasil akhirnya untuk gamer? Kecepatan yang lebih tinggi, dan berkurangnya lag!

Hal serupa terjadi pada pemain game mobile. Saat penyedia layanan telekomunikasi memindahkan mobile workload lebih dekat ke pengguna akhir, ini bisa dianggap sebagai arsitektur mobile baru. 

Arsitektur ini disebut mobile edge computing atau multi-access edge computing (MEC). MEC berarti ada co-locating antara perangkat edge dengan infrastruktur jaringan mobile yang ada, baik di gedung terdekat atau di menara seluler sendiri. 

Misalnya Anda sedang bermain gim online di ponsel Anda. Alih-alih ponsel Anda melakukan komunikasi nirkabel ke menara seluler terdekat, kemudian dialihkan kembali oleh ISP, sinyal ponsel Anda bisa dikalkulasikan di menara seluler dan dikirimkan kembali kepada Anda melalui server mikro.

Dalam kasus ini, microservices bertanggung jawab atas hal-hal yang tidak harus dikirimkan ke server utama atau bisa dihubungkan ke server secara asynchronous dari waktu ke waktu. Jadi, saat keadaan tidak terlalu sibuk, data bisa disinkronisasikan balik ke upstream.

Contoh nyata lainya bagaimana komputasi edge untuk video game bisa bekerja untuk game real time strategy adalah, saat AI berjalan di komputer Anda. Saat komputer Anda memroses semua secara lokal, Anda akan menemukan batas dari apa yang bisa dilakukan AI tersebut.

Jika Anda memuatnya ke server di beberapa jenis infrastruktur edge, tiba-tiba Anda bisa memainkan game real time strategy yang sama melawan AI yang sangat canggih. Keren!

Dalam tulisan ini, kami menggarisbawahi apa itu komputasi edge dan mengapa video game menjadi kasus penggunaan yang menarik. 

Sebagai informasi tambahan, Red Hat memiliki portofolio yang luas untuk bisa membantu Anda mengimplementasikan dan mengelola infrastruktur edge.