Terkait kontribusi Huawei terhadap transformasi digital Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Huawei berkomitmen untuk membantu negara-negara di Asia Tenggara memanfaatkan peluang pengembangan industri digital dengan memanfaatkan teknologi, seperti 5G, AI, dan komputasi awan, melalui investasi dan inovasi berkelanjutan dalam konektivitas, komputasi, dan perangkat.
“Huawei berpedoman pada prinsip ‘di Asia Pasifik, untuk Asia Pasifik’ dan mendukung Asia Pasifik sebagai kontributor utama untuk mewujudkan visi digitalnya,” tegas Guo Ping.
Mengenai Indonesia, Guo menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi unik untuk pengembangan industri teknologi tinggi. “Huawei akan mendukung penuh pembangunan infrastruktur TIK dan transformasi digital Indonesia, khususnya infrastruktur 5G dan cloud, serta kota pintar di ibukota baru,” imbuhnya.
Huawei juga terus memupuk talenta digital untuk kawasan Asia Pasifik. Untuk kawasan Asia-Pasifik, Huawei akan menginvestasikan US$50 juta untuk pengembangan 500.000 talenta digital selama lima tahun ke depan. “Di Indonesia, Huawei menargetkan melatih 100.000 talenta lokal dan 1.000 instruktur TIK dalam waktu lima tahun. Dalam dua tahun terakhir, kami telah mencapai lebih setengah dari tujuan kami melalui kemitraan pelatihan seperti ASEAN Academy,” tutup Guo Ping.
”Kami akan melakukan segala upaya untuk mendukung Indonesia dalam mencapai visi nasional dalam digitalisasi. Pendidikan talenta TIK merupakan salah satu faktor utama. Kami akan menggunakan keahlian kami dalam teknologi terdepan untuk mengembangkan ekosistem lokal berteknologi tinggi menuju Indonesia yang sepenuhnya terhubung, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital dan hijau,” ujar Jacky Chen, CEO of Huawei Indonesia.
Semua laporan keuangan dalam Laporan Tahunan 2021 diaudit secara independen oleh KPMG, sebuah firma akuntansi Empat Besar internasional. Untuk mengunduh Laporan Tahunan 2021, klik di sini.
Baca juga: Atasi Merosotnya Pendapatan, Huawei Andalkan Bisnis Enterprise & Cloud