Find Us On Social Media :

Cornelius Budianto: Mengawal Teknologi Di Tengah Keragaman Bisnis

By Liana Threestayanti, Jumat, 1 April 2022 | 10:15 WIB

Cornelius Budianto, IT & IS Director, Kompas Gramedia

Kemudian di sisi lain dari alas piramida, Cornel menempatkan “Integrated & Innovative IT Platform”. “Artinya, solusi apapun yang kami berikan kepada business user harus berinterkoneksi satu sama lain, tidak berdiri sendiri-sendiri, tidak silo,” jelasnya.

Di puncak piramida, ada “Collaboration” yang juga dibahasakan Cornel sebagai “sinergi”. Hal ini merepresentasikan Divisi TI yang tidak bisa bekerja sendirian. “Harus selalu bekerja sama dengan user, karena bagaimana pun yang tahu (proses) bisnis, pastinya business user itu sendiri,” ia mengingatkan.

Fokus strategis TI Kompas Gramedia juga mensyaratkan tiga mindset atau pola pikir yang harus diterapkan para staf TI saat memberikan layanan dan solusi. “Pertama, kami harus hilangkan duplikasi dan kompleksitas, kalau bisa berikan solusi sesimpel mungkin. Kedua,  layanan dan solusi yang diberikan haruslah value for the money, dan yang terakhir, solusi yang diberikan selalu memberikan nilai tambah bagi bisnis,” papar Cornel.

Pengembangan In-House

Profesional TI yang mengawali kariernya di sektor perbankan ini mencontohkan beberapa teknologi yang secara standar disediakan untuk semua unit bisnis, misalnya cloud platform dan tool kolaborasi, seperti Office 365.

Untuk menunjang operational, CITIS menyediakan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang kemudian flow-nya akan disesuaikan dengan kebutuhan tiap unit bisnis. Yang menarik, KG mengembangkan sendiri sistem ERP ini memanfaatkan platform Odoo berbasis cloud.

Sementara di sisi platform customer facing, CITIS menyediakan MyValue, sistem informasi untuk program loyalitas pelanggan. Awalnya MyValue dikembangkan untuk loyalty program Gramedia dan Santika dengan menggunakan kartu fisik KG Value Card yang jumlah anggotanya sempat tembus angka satu juta di tahun 2017.

Saat ini, Cornel menjelaskan bahwa timnya sedang melakukan perombakan terhadap MyValue agar bisa dimanfaatkan secara optimal oleh semua unit bisnis di KG untuk meningkatkan experience level dari pelanggan KG secara keseluruhan.

“Kami sedang lakukan revamp karena saat ini MyValue ini memiliki sistem tier sendiri-sendiri untuk Gramedia dan Santika. Kami akan combine jadi satu jenis tier agar semua unit bisnis bisa memanfaatkanya. Point yang dimiliki pelanggan akan bisa saling cross sehingga point-point ini dapat digunakan pelanggan di hotel, media, dan lain-lain,” jelasnya.

Untuk kebutuhan yang lebih spesifik, misalnya, Cornel dan timnya mengembangkan sendiri hotel management system, dan juga aplikasi khusus misalnya untuk mendukung program online travel fair di unit bisnis hotel. Ia menjelaskan, untuk kebutuhan yang spesifik ini, timnya dan user akan terlebih dulu melakukan assessment terhadap kebutuhan itu. 

Pehobi memanah dan menembak ini memilih untuk melakukan pengembangan in-house terhadap sejumlah kebutuhan sistem KG karena dapat dikembangkan sesuai jenis unit bisnis KG yang beraneka ragam, secara efisien dan efektif.

Pengalamannya berkutat di berbagai industri juga mengajarkan satu tantangan yang sama, yaitu orang atau people. “Entah bagaimana, saya selalu beranggapan bahwa the most problem is the people, not the technology. Tantangan terbesar bagi TI adalah people. ‘Getting the right person for the right position’ di IT itu utama,” tegasnya.