Fokus Investasi pada Reskilling SDM
Temuan dalam penelitian ini disebut Cloudera telah menghilangkan sebuah anggapan lama bahwa karyawan khawatir AI akan mengambil alih pekerjaan mereka. Dengan adanya ledakan volume data yang sekarang tersedia untuk bisnis, AI/machine learning menjadi sebuah benang merah dalam banyak bidang pekerjaan dan menjadi “sekutu” yang kuat.
Lebih dari setengah pekerja intelektual di seluruh dunia mengatakan tugas harian mereka sudah ditingkatkan atau diotomatisasi oleh AI (55%), machine learning (51%) dan Data Analytics (63%) dalam 12 bulan terakhir. Di Indonesia, persentasenya bahkan lebih besar, yaitu Data Analytics (88%), machine learning (72%), dan AI (66%).
Secara global, keuntungan terbesar dari penerapan teknologi AI adalah memungkinkan para pekerja menghemat waktu (37%) dan lebih fokus pada pekerjaan yang strategis (35%).
Sementara di Indonesia, baik pembuat keputusan bisnis maupun pekerja intelektual setuju pada manfaat terbesar AI. Menurut para pembuat keputusan bisnis, teknologi AI akan memberikan penghematan waktu (77%), penghematan biaya (68 %), dan akurasi (51%).
Dan pekerja intelektual menyatakan manfaat dari AI adalah penghematan waktu (78%), penghematan biaya (52%), dan akurasi (53%).
Untuk meraih manfaat dari teknologi ini, bisnis harus berbuat lebih dan berinvestasi di reskilling demi karyawan mereka. Secara global, sembilan dari sepuluh (91%) pembuat keputusan bisnis mengatakan perusahaan mereka akan berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam melakukan reskilling terhadap karyawan karena semakin banyak pekerjaan yang diotomatisasi.
Di Indonesia, 88% pekerja intelektual mengatakan, perusahaan mereka cukup berinvestasi dalam memberikan reskilling kepada karyawannya yang bekerja bersama teknologi AI/ML/Data Analytics.
Pada saat yang sama, pengambil keputusan bisnis di Indonesia berkata bahwa mereka yakin karyawan mereka sudah memiliki skill yang tepat untuk bekerja secara efektif bersama dengan teknologi ML (96%), AI (96%) atau data analytics (100%).
Namun investasi terhadap SDM tidak bisa berhenti di sana. Menurut Cloudera, perusahaan juga perlu menjadikan karyawan sebagai mitra dalam proses reskilling dan upskilling untuk memastikan lingkungan kerja yang setara bagi semua staf.
“Bagi pemimpin bisnis inilah waktunya untuk memfokuskan kembali pandangan mereka tentang investasi teknologi – mengidentifikasi tidak hanya data yang akan mendorong pertumbuhan, tetapi juga teknologi yang akan membantu karyawan dan masyarakat mendapatkan akses yang bermanfaat kepada hal tersebut. Di Cloudera kami bekerja dengan pelanggan untuk mentransformasi output ekonomi mereka dengan Data Analytics dan AI,” ujar Mick Hollison, President, Cloudera.
Sementara Country Manager Cloudera untuk Indonesia, Erwin Sukiato mengatakan, studi ini menunjukkan semakin pentingnya data dan implementasi AI dan ML untuk mendorong pengambilan keputusan bisnis yang lebih berkelanjutan.
“Ini merupakan sinyal positif dalam mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi karena penerapan AI, ML, dan Data Analytics terbukti memberikan penghematan waktu, penghematan biaya, dan akurasi yang memuaskan," tutup Erwin Sukiato.