Bisnis Model Baru
Dhana mengklaim, bisnis seperti Crewdible ini merupakan bisnis yang baru, khususnya di Indonesia. Begitupun dengan tantangan yang ia temui. “Dengan bisnis model baru (crowdsource), dan layanan (fulfillment) yang belum dikenal masyarakat, tantangan yang paling besar adalah saat menjelaskan apa manfaat dan bagaimana cara kerja Crewdible,” ujar Dhana.
Beruntung, Dhana mengaku tak ada masalah dengan modal untuk mendirikan Crewdible yang yang saat ini memiliki tim berjumlah tujuh orang tersebut. Crewdible mendapatkan modal awal dari penjualan www.leankonsep.com (bisnis pribadi Dhana, red.) dan program CDN (Crewdible Distribution Network).
“CDN ini maksudnya adalah kami membeli barang-barang local brand secara grosir, sehingga mendapat margin yang cukup tinggi” jelas Dhana. Setelah itu, Dhana mendistribusikan produk tersebut ke kota-kota lain yang belum terjamah e-commerce.
Meski masih tergolong bisnis model baru, Dhana mengklaim ada banyak manfaat yang bisa diperoleh melalui Crewdible, seperti kemudahan fulfillment (penyimpanan, packaging, dan pengiriman), distribusi channel, kemudahan retur (pembeli bisa mengembalikan di gudang terdekat), dan sistem sewa menyewa. Dhana menyebut, trend yang mulai diminati di akhir 2017 adalah sewa-menyewa, terutama barang/mainan bayi dan anak-anak yang mahal tapi hanya digunakan sebentar.
Saat ini, Crewdible lebih fokus menggarap seller kecil dan menengah. Namun Dhana memiliki mimpi membawa Crewdible mengarungi ke pasar-pasar yang lebih besar.