Find Us On Social Media :

Mengakselerasi UMKM ke Dunia Maya dengan Djaring

By Indah PM, Rabu, 16 Mei 2018 | 16:00 WIB

Ilustrasi Djaring

 

Kini UMKM tidak perlu lagi repot jika ingin memiliki situs sendiri. Mereka bisa memanfaatkan platform Djaring, yang menyediakan cara mudah memiliki situs sendiri.

Salah satu masalah klasik yang dihadapi pelaku UMKM di tanah air adalah membangun brand. Alasannya beragam, mulai dari tidak tahu cara memulai hingga biaya yang tinggi. Latar belakang inilah yang kemudian mendorong Laksamana Mustika untuk mendirikan startup pembuatan situs bernama Djaring.

Laks, demikian pendiri Djaring ini akrab disapa, memang sudah akrab dengan dunia pembuatan situs. Sejak tahun 2013, ia bersama rekan kuliahnya di Binus, Samuel Theodorus, mendirikan PT. Elven Digital Indonesia yang bergerak di seputar pembuatan situs dan digital marketing. Klien mereka pun terbilang sudah banyak, seperti Honda Indonesia, Citilink, sampai Aerotrans.

Selain perusahaan kelas atas itu, Elven Digital sebenarnya juga sering mendapat permintaan dari segmen UMKM. Namun, tak sedikit UMKM yang mundur karena terbentur harga. Fakta inilah yang mendorong Laks untuk mendirikan Djaring yang masih berada di naungan Elven Digital Indonesia.

Dengan Djaring, pelaku UMKM bisa dengan mudah membangun situs miliknya, baik itu situs perusahaan atau toko online. Sudah tersedia template yang bisa langsung dipilih dan diedit sesuai kebutuhan. Pengerjaannya pun terbilang mudah karena mendukung drag and drop builder tanpa perlu menggunakan bahasa pemograman yang rumit.

Naik Kelas

Ada alasan tersendiri mengapa alumnus Universitas Bina Nusantara ini membuat Djaring. “Saya ingin pelaku usaha UMKM memiliki sentuhan dari sisi branding” ungkap Laks. Di era digital seperti sekarang, membangun brand diawali dengan memiliki situs sendiri agar dapat meningkatkan awareness sekaligus menjangkau bisnis lebih luas.

Peluang di area ini pun terbuka lebar. Jika merujuk pada data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, terdapat 59,2 juta UMKM di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak delapan persennya berskala mikro. Angka inilah yang ingin dibidik Djaring untuk bisa go-online.

Laks mengakui, selama ini jika pelaku UMKM ingin go-online, mereka hanya berpikir menjual produknya di marketplace. Namun memiliki situs sendiri sebenarnya bisa meningkatkan kepercayaan para pelanggannya. 

Djaring sendiri saat ini menawarkan dua paket produk, yaitu website dan e-commerce.

Untuk paket website ada empat kategori yang ditawarkan, yaitu paket Starter, Basic, Professional, dan Enterprise. Sementara untuk kategori e-commerce, Djaring menyediakan beberapa pilihan tool seperti mengunggah konten otomatis ke media sosial, live chat, kalkulasi tarif pengiriman barang, laporan order, integrasi feed Instagram, kode unik pembayaran, layanan transfer bank dan kartu kredit, hingga layanan marketing.

Djaring menawarkan jasa pembuatan website beserta domainnya dengan rentang harga Rp200.000 hingga Rp700.000 per bulan dengan opsional waktu 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan. Harga itu menurut Laks cukup terjangkau bila dibandingkan dengan harga pembuatan website pada umumnya yang bisa mencapai puluhan juta.